Peneliti Formappi Lucius Karus pada Rabu (18/10/2023) menganggap kiprah Jokowi sebagai presiden selama sembilan tahun terakhir ini tak sekadar sebagai petugas partai, melainkan juga memainkan peranannya sebagai politikus.
Lucius menilai Jokowi terlihat sedang menanamkan pengaruh keluarganya di kancah politik. Caranya dengan membangun sebuah dinasti politik melalui penempatan anak-anaknya di jabatan publik jelang lengser dari jabatan presiden pada 2024 mendatang.
Baginya, sulit beranggapan bila Jokowi tak ikut-ikutan memberikan pertimbangan bagi anak-anaknya untuk mengisi posisi kepala daerah atau ketum parpol selama ini.
“Sulit mengatakan Jokowi tak ikut memberikan pertimbangan pada langkah politik pada anak dan keluarganya. Saya kira semangat membangun dinasti itu muncul dari Jokowi,” kata dia.
Lucius menganggap kondisi demikian wajar dalam kancah perpolitikan. Pasalnya, ia melihat Jokowi nantinya tak lagi memegang jabatan kekuasaan tertinggi usai lengser dari presiden.
Menurutnya, Jokowi pasti bersandar pada kekuatan anak-anaknya untuk tetap mendapatkan pengaruh di panggung politik Indonesia.
“Dan perjalanan biasa yang sudah menikmati kekuasaan, dan sadar dia sebentar lagi akan kehilangan itu. Jadi ini fase ketakutan Jokowi akan berakhirnya masa jabatan dia sebagai presiden. Dorongan itu manusiawi sekali. Sehingga dia tetap bertahan, apa yang dia lakukan, termasuk mendorong anak-anaknya,” kata dia.
Jokowi sendiri tak ambil pusing dengan anggapan yang menyebut dirinya sedang membangun dinasti, jika Gibran menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. Dia hanya tertawa mendengarnya dan menyerahkan penilaian tersebut ke masyarakat.
“Serahkan masyarakat saja,” kata Jokowi sambil tertawa di Indramayu, Jumat (13/10).
(Sumber: cnnindonesia.com)