PGSD Undana Gelar Kegiatan Kreativitas Multikultural Mahasiswa

KUPANG – Untuk memenuhi tagihan tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural, sejumlah mahasiswa semester 3 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nusa Cendana II Kupang melakukan kegiatan Kreativitas Multikultural Mahasiswa (KMM) pada Jumat (1/12/2023) dengan menyelenggarakan lomba solo, lomba Fashion show, dan pameran makanan khas daerah dengan tema: harmoni multikultural menggugah kebinekaan.

Ketua Koordinator program studi PGSD, Dr, Taty R. Koroh, S Pd., M.Pd saat membuka kegiatan lomba dan pameran yang bertempat di halaman PGSD UNDANA II menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan tidak diprogramkan secara khusus, tetapi merupakan implementasi dari pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Multikultural sehingga keselururuhan projek dikerjakan oleh mahasiswa.

“Ini bukan sekedar pamer, sekalipun itu pameran yang mereka ajukan. Namun bagaimana mahasiswa memahami secara mendalam makna dari budaya dan bagaimana menerima keberagaman dari berbagai macam daerah.” kata Taty.

Lanjut Taty, kegiatan KMM juga sekaligus menjawab tuntutan pembelajaran  abad- 21 agar mahasiswa juga memahami dan menerima keragaman dari setiap suku dan Ras.

“Sesuai tuntutan pembelajaran abad -21, mahasiswa harus kritis, kreatif, kolaboratif, serta komunikatif. Semua terintegrasi di dalam kegiatan multikultural ini.” jelas Taty.

Menurut Taty, program studi PGSD menjadi favorit bukan hanya di Undana tetapi secara nasional karena adanya keragaman dari semua suku, ras, dan agama yang kemudian berinteraksi secara harmonis dalam setiap perbedaan sambil menonjolkan persatuan dan keselarasan keindahan dari setiap daerah.

Taty pun berharap agar mahasiswa bisa berkompetensi di tingkat nasional sesuai tuntutan pembelajaran abad 21.

Lebih lanjut Taty menyampaikan, sesuai tuntutan yang ada, akreditasi program studi yang dipimpinnya harus meningkat dari baik sekali menjadi unggul sehingga pihaknya mulai menanamkan kepada mahasiswa untuk tidak hanya memahami keberagaman, tetapi juga sekaligus bisa berkompetensi bukan hanya di tingkat prodi, tetapi juga di tingkat nasional.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *