Kurikulum merdeka mulai secara massif diterapkan pada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten kupang, NTT. Berkaitan dengan struktur dan isi/substansi materi pembelajaran, meski pilihan implementasinya disesuaikan dengan kesiapan sekolah, masih banyak guru yang merasa belum siap untuk menerapkan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka.
Menyadari masih banyak guru yang merasa sulit untuk memahami dan mengembangkan perangkat pembelajaran dan penilaian sesuai tuntutan kurikulum merdeka, para pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMA Kabupaten Kupang pada Kamis hingga Sabtu (23-25/11/2023) beberapa waktu lalu telah menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi para guru matematika SMA di Kabupaten Kupang.
Dibuka oleh Koordinator Pengawas SMA/SMK Kabupaten Kupang Stefen Tallo, workshop IKM yang digelar di Aula SMAN 1 Fatuleu, Kecamatan Fatuleu itu diikuti 70 peserta. Yandri D. I. Snae, Widyaprada BPMP Provinsi NTT turut hadir menyampaikan materi. Materi yang disampaikan Yandri Snae antara lain: Analisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan alur tujuan pembelajaran; penyusunan modul ajar berdiferensiasi; penyusunan KKTP; dan asesmen.
Aurelius Usa Naing, Ketua MGMP Matematika Kabupaten Kupang selepas kegiatan menyampaikan, workshop IKM digelar sebagai bagian dari upaya mempersiapkan guru-guru matematika SMA se-Kabupaten Kupang dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di satuan pendidikan masing-masing.
Aurelius juga menyampaikan, selain agar guru matematika mampu menyusun perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, workshop IKM yang digelar juga menjadi ajang sharing pengalaman dan berbagi praktik baik sesama guru matematika terkaitĀ daya serap siswa dalam pelajaran matematika.