Program Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua nomor urut 3, Simon Petrus Dira Tome dan Dominikus Dadi Lado (Paket Solid) untuk mengembangkan sektor pertanian, kemaritiman, dan industri sehingga potensial untuk menciptakan lapangan kerja yang menyerap belasan ribu tenaga kerja sangat menarik bagi banyak pihak.
Dalam setiap kampanye yang dihadiri ratusan orang, Paket Solid selalu menjelaskan beberapa program yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Sesuai penjelasan Paket Solid kepada masyarakat peserta kampanye, diperkirakan minimal ada belasan ribu tenaga kerja yang akan terserap pada sejumlah lapangan kerja tersebut.
Sejumlah milenial Sabu Raijua kepada media ini pada Kamis (21/11/2024) malam selepas kampanye Paket Solid di Sabu Barat mengakui, mereka sangat percaya dan optimis jika penciptaan lapangan kerja yang menyerap belasan ribu pekerja di Sabu Raijua bisa diwujudkan oleh Paket Solid jika terpilih.
“Untuk Paket Solid punya program buka lapangan kerja itu, kami sangat percaya dan yakin bisa terwujud. Karena untuk pabrik rumput laut dan air kemasan itu,sebelumnya pabriknya sudah ada dan jalan baik waktu bapak MDT jadi bupati tapi kemudian tidak terurus sejak 2016. Untuk pabrik garam dengan tambak garam, itu juga sudah jalan, dulu ada garam nataga. Sekarang saja ada investor yang kerja garam dan pekerja di sana ada 500 lebih. Itu juga mau dibilang kerjanya pak MDT juga dan jelas rencana mereka untuk buka 1000 hektar lagi itu masalah kecil. Tanpa jadi bupati saja mereka sudah jalankan dan bisa pekerjakan 500 lebih orang, apalagi kalau jadi bupati? Jadi untuk kami, yang Paket Solid sampaikan ini kami percaya 100 persen.” ungkap mereka.
Alexander Kana Manu, salah satu milenial asal Desa Raemude, Kecamatan Sabu Barat yang pernah empat tahun menjadi pekerja migran di luar NTT bahkan sangat menginginkan agar Paket Solid bisa terpilih supaya dirinya bisa mendapatkan pekerjaan sehingga tidak perlu lagi mencari kerja di luar NTT.
“Saya baru 1 bulan ini pulang dari Sumatra. 2 tahun saya di sana. 2 tahun sebelumnya saya di Flores. Saya kepingin sekali Paket Solid jadi pemimpin di Sabu supaya kerja di sini saja.” ungkap Alexander.
Senada , Jibrael Ndule, salah satu milenial yang bersama Alexander mengungkapkan, mereka berharap Paket Solid bisa menjadi pemimpin di Sabu Raijua agar mereka tidak lagi susah mencari pekerjaan. Karena itu, mereka mengakui telah berkomitmen untuk bekerja bersama-sama dengan milenial lainnya untuk memenangkan Paket Solid demi masa depan generasi muda Sabu Raijua.
Perlu diketahui, berikut rangkuman beberapa program dan kegiatan yang selalu dipaparkan Paket Solid dalam setiap kampanye:
- Dalam 100 hari pertama masa kerja jika Paket Solid diberi amanah oleh masyarakat, Pabrik Pengolahan Rumput Laut dan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang selama ini mati suri akan diaktifkan kembali. Bayangkan, dalam 100 hari pertama saja sudah akan tersedia lapangan kerja yang bisa merekrut sebanyak 500 hingga 1000 orang. Ini bukan omon-omon karena selama ini pabriknya sudah ada dan beroperasi dengan baik sejak dibangun saat Marthen Dira Tome (MDT) menjabat bupati pertama, tetapi kemudian jadi tak terurus dan menutup peluang kerja bagi ratusan orang sejak tahun 2016.
- Paket Solid memiliki target untuk melakukan ekspansi/perluasan lahan tambak garam menjadi seluas 1000 hektar dan mengoptimalkan pengelolaan pabrik garam Nataga. Sekali lagi, ini bukan omon-omon. Pabrik garam nataga sudah ada sejak MDT menjabat bupati. Bahkan garam nataga sendiri saat itu sudah menjadi salah satu produk yang juga menjadi ikon masyarakat Sabu Raijua karena telah menembus pasar luar daerah. Saat ini juga bisa kita lihat, atas kontribusi dan jejaring dari MDT dan SDT, sudah ada 2 investor yang membuka usaha garam di atas lahan seluas 57 hektar dengan jumlah pekerja sebanya 570 orang. Jika kita memiliki mental apresiatif (karena banyak orang terpelajar bisanya hanya nyinyir, fitnah, menjelekkan orang, dan sama sekali tidak mau mengakui kelebihan orang), kita akan angkat topi kepada MDT dan SDT karena sudah bisa membuka lapangan kerja bagi 500-an orang tanpa melibatkan intervensi kekuasaan. Bayangkan, tanpa memanfaatkan kuasa sebagai bupati saja bisa buka lapangan kerja, apalagi kalau nanti SDT bisa jadi bupati dan MDT bertindak sebagai mentor/pengarah? Jelas bahwa target membuka 1000 hektar lahan itu bukan hanya omon-omon. Sudah ada hasil kerjanya, sudah ada bukti. Hanya orang yang hatinya tumpul yang tidak mau mengakui prestasi semacam ini. Jadi kalau ada 1000 hektar lahan tambak garam nanti, paling tidak ada 10.000 pekerja yang harus dilibatkan, karena tiap 1 hektar lahan tambak mesti ditangani oleh 10 orang pekerja. Ini program luar biasa karena akan menyerap tenaga kerja begitu banyak.
- Paket Solid akan mendirikan pabrik karung plastik di Kecamatan Hawu Mehara, dan akan menyerap sekira 200 orang pekerja. Pabrik ini jelas harus dibangun karena pabrik garam membutuhkan banyak karung plastik. Jika tidak ada pabrik karung, akan ada Rp36 milyar setiap tahun yang dibelanjakan ke luar Sabu Raijua (pulau jawa) sehingga uangnya tidak berputar di dalam wilayah Sabu Raijua. Rp36 milyar itu adalah hitungan untuk pengadaan karung sebanyak 7.200.000 lembar (Rp5.000 per lembar) bagi kebutuhan garam pada area tambak seluas 1000 hektar.
- Paket Solid akan mendirikan pabrik pengalengan ikan di Pulau Raijua, sepaket dengan program untuk menjadikan petani raja di kebun sendiri. Harus ada pabrik pengalengan ikan karena potensi kelautan Sabu Raijua akan dieksploitasi secara optimal. Paket Solid akan membantu pengadaan alat tangkap ikan berupa pukat, jaring, perahu lampara, ketinting, jukung, maupun kapal ikan bertonase besar antara 150 – 200 GT, dilengkapi radar/satelit pemantau ikan untuk memudahkan eksploitasi laut dalam sehingga dipastikan ada ketersediaan ikan yang cukup banyak. Program ini beriringan dengan program Paket Solid untuk menjadikan petani sebagai raja di kebunnya sendiri. Paket Solid menyadari, Kabupaten Sabu Raijua memiliki musim semi arit karena sembilan bulan dalam setahun adalah musim kering sementara hujan hanya turun dalam rentang waktu tiga bulan. Dalam waktu tiga bulan musim hujan dengan curah hujan yang rendah, perlu terobosan agar air hujan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Strategi yang harus dilakukan adalah dengan pembangunan embung mini, embung sedang, hingga embung besar untuk menampung air hujan yang ada hanya selama tiga bulan itu. Selain membangun embung, Paket Solid akan membantu petani dalam mengolah lahan pertanian dan lahan tidur dengan memberi bantuan peralatan dan mesin pertanian seperti traktor, hand traktor, dan alat pertanian lainnya sehingga petani akan dengan mudah mengelola lahan mereka. Paket Solid juga akan berusaha menyelesaikan masalah ketersediaan pupuk subsidi yang langka termasuk pupuk nonsubsidi yang harganya relatif mahal bagi petani di Sabu Raijua. Paket Solid, memiliki program untuk pengadaan pupuk nonsubsidi dengan bantuan subsidi harga dari pemerintah daerah sehingga para petani bisa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga subsidi. Para petani akan dipermudah dalam proses perawatan tanaman karena pihaknya akan memberikan bantuan bibit, obat-obatan pertanian, mesin pompa air, dinamo celup dan selang. Setelah panen dari petani meningkat, Paket Solid akan membangun pabrik pakan ternak dan pabrik pangalengan ikan. Satu keleng ikan itu, terdiri dari 50 persen bumbu dan 50 persen ikan sehingga dengan adanya pabrik pengalengan ikan maka hasil pertanian para petani seperti lombok, tomat, sayur-sayuran akan didrop ke pabrik pengalengan ikan. Dengan hadirnya dua pabrik tersebut, petani Sabu Raijua akan menjadi raja di kebun sendiri karena mereka tidak lagi jalan keliling untuk menjual hasil pertanian mereka seperti yang dilakukan selama ini, sebab pihak pabrik yang akan datang ke kebun para petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka.
- Paket Solid akan mendirikan pabrik pengolahan sampah plastik. Untuk mengantisipasi banyaknya sampah plastik karena keberadaan pabrik AMDK dan limbah plastik dari sektor lain, pabrik pengolahan sampah plastik akan didirikan di Kecamatan Liae, dan berpotensi mempekerjakan ratusan orang sebagai karyawan. Sampah plastik akan diolah untuk menjadi biji plastik, yang kemudian juga menjadi bahan baku untuk pembuatan karung plastik. Jadi pabrik pengolahan sampah plastik ini juga sekaligus untuk mendukung pabrik pembuatan karung plastik.
- Paket Solid akan mendirikan pabrik pembuatan pupuk organik cair yang menyerap tenaga kerja puluhan orang. Pabrik ini didirikan untuk mengatasi potensi limbah yang muncul dari keberadaan pabrik pengolahan rumput laut. Pupuk cair hasil pengolahan limbah rumput laut akan dimanfaatkan untuk mendukung program pertanian yang dikembangkan Paket Solid.
- Paket Solid akan menerapkan sistem pertanian lahan kering dengan teknologi irigasi tetes. Lewat teknologi irigasi tetes, petani akan panen di musim kemarau karena sistem irigasi tetes yang diterapkan itu hemat air dan cocok untuk dikembangkan terutama di musim kemarau dan di daerah kering atau daerah sulit air seperti di Sabu Raijua. Paket Solid memiliki target pengelolaan lahan dengan irigasi tetes minimal 10 hektar per desa/kelurahan. Di setiap desa dengan target 10 hektar lahan irigasi tetes, Pemda akan merekrut tenaga kerja sebanyak 1 orang per hektar, ditambah dengan 2 orang penyuluh dan 1 orang teknisi sehingga ada 13 orang yang akan bekerja di setiap desa. Jika satu desa mempekerjakan 13 orang tenaga kerja, maka akan ada 819 orang yang dipekerjakan karena ada 63 desa/kelurahan di Sabu Raijua. Jika sistem pertanian dengan nteknologi irigasi tetes diterapkan, tidak akan ada lagi petani yang menganggur di musim kemarau, termasuk tidak ada lagi sarjana pertanian yang menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan. Perlu diketahui, ini bukan hanya omon-omon, sudah ada bukti nyata karena sistem pertanian dengan irigasi tetes ini sudah diterapkan di Desa Ledeana, dan hasilnya sudah ada karena MDT sebagai penggagas program ini sudah berkolaborasi dengan PT. Nataga Raihawu Industri (NRI) untuk penerapannya.
- Masih ada sejumlah program lain yang cukup realistis untuk dilaksanakan di Sabu Raijua yang prospektif untuk membawa masyarakat keluar bahkan berlari cepat melepaskan diri dari jeratan kemiskinan. Intinya bahwa Paket Solid menjadikan sektor pertanian, kemaritiman, dan industri sebagai lokomotif pembangunan di Sabu Raijua. Yang paling penting, bahwa akan ada belasan ribu tenaga kerja yang terserap dari pelaksanaan berbagai program Paket Solid. Keberadaan sejumlah pabrik juga akan melahirkan sejumlah efek ikutan (trickle down effect) yang memengaruhi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PAD) juga akan meningkat. Soal PADS, ini juga bukan omon-omon. Semasa MDT menjabat bupati, ada lonjakan peningkatan PADS dari Rp300-an juta di tahun pertama hingga mencapai Rp42 milyar di tahun 2015 karena ada sumber PADS dari sejumlah program yang dijalankan saat itu. Selepas tahun 2015 hingga saat ini, PADS Sabu Raijua tak pernah sampai Rp30 milyar. Paket Solid optimis, jika memimpin Sabu Raijua selama 5 tahun mendatang, PADS Sabu Raijua akan melebihi Rp100 milyar.
(Tim)