Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao nomor urut 3, Paulina Bullu-Sandro Fanggidae mendapatkan sambutan luar biasa masyarakat Kecamatan Pantai Baru saat menggelar kampanye di rumah Rengki Masoda, Dusun Kekahun, Desa Sotimori pada Minggu (6/10/2024).
Masyarakat dari berbagai kalangan berbondong-bondong mendatangi lokasi kampanye. Di sepanjang jalan, warga tumpah ruah berdiri di pinggir jalan memeriahkan iring-iringan Paket Lentera.
Sembari berteriak kata ‘menyala’, masyarakat juga mengangkat tangan menunjukkan simbol angka 4 yang berarti Lentera jilid 4.
Dalam orasi kampanyenya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao, Denison Moy yang akrab disapa Deni Moy menjelaskan, alasan mengusung kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Paulina Haning-Bullu dan dipasangkan dengan kader PDI Perjuangan Sandro Fanggidae bukanlah semata usulan Deni Moy dan teman-teman pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao, akan tetapi melalui beberapa tahapan, yakni survei internal dan survei kandidat oleh lembaga survei kredibel untuk mencari tahu elektebilitas calon yang paling banyak diinginkan masyarakat Rote Ndao untuk menjadi pemimpin di lima tahun mendatang.
Dijelaskan Deni Moy, hasil survei internal PDI Perjuangan menempatkan Paulina Haning-Bullu menjadi sosok yang paling dinominasikan sebagin besar masyarakat Rote Ndao untuk memimpin pada periode 2024-2029.
Selain itu, hasil survei yang dilakukan Partai Nasdem menggunakan lembaga survei kredibel nasional juga menunjukan bahwa elektabilitas Paulina Haning-Bullu masih berada jauh di atas calon-calon lainnya.
Deni Moy juga menyampaikan sejumlah alasan mereka mendukung Paulina Haning-Bullu.
Deni Moy menyampaikan, Partai PDI Perjuangan melihat Paulina sebagai seorang perempuan dan bupati perempuan pertama di NTT sehingga PDI Perjuangan menempatkan kepemimpinan perempuan sejajar dengan kepemimpinan laki-laki dan terbukti juga bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Ketua DPR RI, dan Ketua DPR Provinsi NTT adalah kader yang berasal dari PDIP.
“Mama Paulina syarat pengalaman dan prestasi. Kepemimpinan Mama Paulina selama satu periode, Kabupaten Rote Ndao kurang lebih menyabet 27 penghargaan, baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kementerian. Berikutnya, Kabupaten Rote Ndao empat kali berturut-turut meraih opini WTP dari BPK RI. Ini bukti adanya keseimbangan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Rote Ndao,” jelas Deni Moy.
Walaupun di momen Pilkada ini, dikemukakannya, banyak perbincangan di kalangan politisi-politisi yang menyatakan Rote Ndao tidak berubah apa-apa.
“Kadang kita boleh omong banyak, tetapi pengalaman mengajarkan kita kepada jalan keberhasilan. Kita hanya omon-omon, tetapi tidak punya pengalaman, nanti kita bingung untuk melaksanakannya seperti apa,” tegas Deni.
Masih jelas dia, kenapa ibu Paulina memilih seorang wakil, Sandro Fanggidae. Yang dikatakan Deni, Sandro adalah seorang politisi muda selaku Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao. Sandro juga pengusaha muda yang kaya pengalaman, leadership atau jiwa kepemimpinannya sudah teruji.
“Secara ekonomi, kakak Sandro sudah selesai. Skala usaha kakak Sandro ada di tingkat nasional. Konektingnya ada di kementerian-kementerian, tentu ini menjadi spirit dan energi baru bagi Kabupaten Rote Ndao,” kata Deni.
Lebih lanjut dijelaskannya, di momen politik ini banyak yang bergumul tentang masalah pupuk.
“Saya Ketua Komisi B DPRD Rote Ndao yang selalu mengevaluasi permasalahan ini. Setelah ditelaah ternyata masalahnya adalah proses pengirimannya panjang. Dari Surabaya turun di gudang Kupang, datang lagi di gudang produsen di Rote, lalu ke gudang distributor, setelah itu masuk ke gudang pengecer, lanjut ke kelompok tani dan baru sampai ke tangan petani. Birokrasinya cukup panjang, mari kita pangkas,” jelas Deni.
“Caranya bagaimana, kita sudah komitmen dengan calon wakil bupati kita, dia punya dua armada kapal milik pribadi. Kita datangkan pupuk langsung dari Surabaya ke Rote Ndao. Ini terobosan cara cepat mengatasi permasalahan pupuk. Bapak mama sampaikan ini ke seluruh masyarakat Kabupaten Rote Ndao,” lanjut dia.
Kemudian diterangkan Deni, ada lagi terobosan dari Paket Lentera soal percepatan teknologi, satu desa, satu wifi starlink dan akan dibangun barber shop setiap desa dengan membuka lowongan pekerjaan untuk 10 orang.
“Nah ini kita mulai dari dunia pendidikan, agar tidak ada lagi paket A,B,C di Rote Ndao. Kita akan menghasilkan sarjana-sarjana muda di Kabupaten Rote Ndao hingga tingkat doktor untuk indeks pembangunan manusia dalam rangka kita menyiapkan the next kepemimpinan di Kabupaten Rote Ndao bahkan seperti kakak Sandro bilang program unggulan paket Lentera adalah satu desa, satu dokter umum (beasiswa),” lugas Deni.
“Untuk itu bapak mama semua, kita percaya tujuan kampanye ini kita hadir untuk melihat calon-calon pemimpin kita, mendengar visi misi dan program kerja yang menyentuh langsung masyarakat, jangan percaya dengan narasi perubahan, itu narasi kosong,” tutur Deni.
Ia meminta warga agar tidak ragu menjatuhkan pilihan kepada Paket Lentera, sebab ia memastikan Lentera pasti menang.
“Apalagi di Rote Barat Laut, Ketua NasDem, Ketua PDI Perjuangan, bapak Nur Ndu Ufi tokoh politisi senior, di Kecamatan Loaholu ada politisi muda yang cerdas kakak Teddy Sombu, beliau koordinator pemenangan di Loaholu. Nah kalau sudah begini, omong RBL dan Loaholu bapak mama jangan ragu lagi,” cetus Deni.
Meski begitu, Deni kemudian memberi pencerahan bahwa perlu disadari manusia punya keterbatasan. Sebab itu, ia mengajak masyarakat Loaholu untuk menyatukan kekuatan dan memenangkan Paket Lentera di tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Bapak mama jika jalan ke mana saja, ketemu mantan, kawan lama, orang yang masih ragu, yakinkan dia, pilih Paket Lentera,” tutup Deni.
(Mekris)