Perayaan syukur Natal dan Tahun Baru keluarga besar SMKN 1 Amarasi yang dirayakan Jumat, 26 Januari 2024 dengan tema “Allah yang Merangkul” terambil dari kitab Injil Lukas 2:1-20. Dipimpin oleh Pdt. Ishak Mengga, S. Th dari jemaat GMIT Lahairoi Tubu, Klasis Amarasi Timur, Desa tesbatan II, Kecamatan Amarasi.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ishak menekankan tiga hal penting:
Pertama, melalui peristiwa Natal, Allah merangkul semua umat manusia dari berbagai latar belakang, dan Ia hadir dalam setiap konteks kehidupan. Ia merangkul semua bangsa, agama, suku, ras, dll.
Apa indikasinya? Yesus lahir dalam konteks keragaman Israel pada waktu itu. Israel dijajah oleh bangsa Romawi karena keangkuhan mereka sebagai umat pilihan. Kelahiran Yesus dalam konteks yang demikian, menunjukkan bahwa Allah mengasihi semua umat manusia, semua bangsa.
Oleh karena itu, perayaan Natal harus membuat kita bertobat dari pemahaman bahwa kitalah pemilik tugal keselamatan. Pemilik tunggal kebenaran. Natal membuat kita terbuka dan merangkul semua orang. Senyum kepada semua orang dan menyapa semua orang dengan kelembutan dan kehangatan, dst.
Kedua, Natal Allah merangkul mereka yang terpinggirkan, terlupakan oleh dunia bahkan gereja sendiri. Mereka yang tidak memiliki jabatan dalam gereja, bukan aktivis gereja, untuk terlibat dalam perayaan Natal.
Pertanyaan adalah? Apakah dekorasi gereja, liturgi gereja, khotbah, dll., dalam gereja memberi ruang kepada mereka untuk terlibat aktif dalam perayaan Natal? Apakah ketika kita membuka rumah (open house) juga terbuka untuk mereka yang tak berkasut, mereka yang setiap hari mengais rezeki di tempat sampah, bukan pakaian pesta, aroma badan dan pakaian tidak enak tercium? Atau hanya untuk para pejabat gereja, pejabat lain di dalam jemaat kita?
Melalui Natal, Allah merangkul para gembala yang hidup di padang berbulan-bulan untuk memelihara domba. Tidak hanya berhenti setelah Natal, tetapi Ia menjadi Gembala yang baik. Natal akan terus bermakna jika setelah Natal mereka yang terpinggirkan dan terlupakan, gereja terus menjadi gembala bagi mereka. Menggembalakan dan memberi pengharapan bagi mereka. Mereka diberdayakan untuk menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Ketiga, Natal Allah merangkul mereka dan membawa mereka kepada sumber berkat. Mereka tidak hanya gembira saat Natal tetapi kembali ke dalam rumah tangga dan pekerjaan masing-masing dengan gembira dan terus bersyukur kepada Tuhan. Seperti para gembala: maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengan dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Perayaan Natal ini dilakukan di SMKN 1 Amarasi dengan melibatkan seluruh peserta didik, guru, kepala sekolah dan beberapa orang tua peserta didik. Acara Natal ini dilaksanakan dengan begitu khusuk. Dalam acara tersebut ada kegiatan pembakaran lilin disertai penghafalan nats Alkitab oleh beberapa peserta didik dan vokal grup guru maupun peserta didik.
SMKN 1 Amarasi yang saat ini dikomandoi Buce Jhon Pieter Tari, S. Pi., MM yang biasa disapa pa Buce terkenal sebagai kepala sekolah yang ramah dan sangat bijak dalam memimpin serta memiliki pemikiran tentang kewirausahaan yang dilakukan di rumah sebagai upaya sampingan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Usaha yang dimaksud adalah peternakan babi dan penyedia daging babi bagi tempat-tempat makan yang membutuhkan.
Aktivitas yang biasa dilakukan di luar sekolah diterapkan juga di SMKN 1 Amarasi dengan tujuan untuk membangun kemandirian dan menumbuhkankan jiwa kewirausahaan pada peserta didik dan bahkan pada guru-guru.
Peserta didik saat kegiatan belajar mengajar di sekolah biasanya pada pagi hari memulai dengan menyiram, memupuk dan merawat tanaman produktif untuk kompetensi keahlian (Komli) Agribisnis tanaman pangan holtikultura (ATPH) sedangkan untuk kompetensi keahlian Agribisnis ternak unggas (ATU) selalu dimulai dengan pengecekan kandang, pembersihan dan pemberian pakan. Kegiatan ini selalu ditemani guru pendamping.
Hasil praktek dari semua komli dijual ke masyarakat sekitar sekolah dan juga melayani pemesanan dari luar Amarasi. Suatu usaha tidak akan terlepas dari untung dan rugi dalam bisnis dan itu dianggap hal biasa serta dijadikan sebagai motivasi bagi peserta didik dan guru agar tetap berusaha lebih keras untuk tidak mengalami kerugian secara terus menerus.
Semua komli pernah mengalami kerugian seperti rusaknya tanaman karena diserang hama yang tidak sempat tertangani oleh guru dan peserta didik pada komli ATPH, begitupun dengan komli ATU yang kadang mengalami kerugian karena ayam gagal tumbul dan bahkan kadang ayam mati karna terlambat vaksin, dll.
Keuntungan yang didapat dari hasil usaha baik itu kompetensi keahlian ATPH dan ATU dikelola secara profesional dan akuntabel oleh semua ketua komli. Untuk pembelian bibit, obat-obatan diambil dari keuntungan yang didapat dari hasil penjualan dan tidak menggunakan dana BOS. Bahkan ada peralatan praktek yang tidak sempat dibeli menggunakan dana BOS dibeli menggunakan keuntungan usaha.
SMKN 1 Amarasi merupakan satu-satunya SMK di kabupaten kupang dan mungkin satu-satunya SMK di provinsi NTT yang tidak memungut biaya Komite dari peserta didik dan tidak membebani orang tua atau masyarakat yang anaknya bersekolah di SMKN 1 Amarasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah.
SMKN 1 Amarasi memiliki 2 (dua) kompetensi keahlian yakni ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan Holtikultura) dengan produk unggulannya adalah tanaman Melon, Terung, Lombok, kangkung, sayur manis dan Jagung.
Sedangkan yang kedua adalah komli ATU (Agribisnis Ternak Unggas) memiliki usaha Ayam potong sebagai produk unggulannya ditambah dengan jamu Makanan ternak (pakan buatan).
SMK yang mempunyai cita-cita menciptakan kemandirian dan penanaman jiwa kewirausahaan pada Peserta didik membuat sekolah melalui guru-gurunya menerapkan pembelajaran dengan 70℅ praktek dan 30℅ teori.
Bagi yang berminat terhadap produk yang sama dengan produknya SMKN 1 Amarasi, silahkan datang dan berbelanja di SMKN 1 Amarasi, dijamin murah meriah.
*Penulis (Frans Beeh) adalah guru di SMKN 1 Naibonat