Ikatan Keluarga Ngada Tampilkan Ja’i Laba Go dalam Koepan Festival 2024

Lebih dari 100 warga Ngada yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) Kota Kupang menampilkan tarian Ja’i dalam acara pembukaan kegiatan Koepan Festival 2024 pada Senin (22/04/2024) sore bertempat di Alun-alun Kota Kupang.

Berbalut busana daerah lengkap dengan atribut, seperti pedang bagi penari laki-laki, maupun atribut lainnya, tampilan mereka atraktif dalam iringan alat musik tradisional gong (yang disebut Laba Go) dan gendang khas etnik Ngada ketika menyambut kehadiran Penjabat Walikota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, S.E., M.Si. untuk membuka kegiatan Koepan Festival 2024.

Perlu diketahui, kegiatan Koepan Festival 2024 yang berlangsung sejak 22 April 2024 itu diselenggerakan oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-138 Kota Kupang dan juga ulang tahun ke-28 Kota Kupang sebagai sebuah daerah otonom yang akan diperingati pada 25 April 2024 nanti.

Kons Nu Nay, Wakil Ketua IKADA Kota Kupang kepada media ini pada Senin (22/04/2024) malam menyampaikan, sebagai salah satu pengurus IKADA yang warganya berdomisili dan ber-KTP Kota Kupang, pihaknya wajib mendukung Pemerintah Kota Kupang di bidang seni dan promosi budaya sesuai agenda pembangunan Pemerintah Kota dan Provinsi saat ini sehingga dirinya dan para pengurus mengajak seluruh warga Ngada di Kota Kupang ketika diminta untuk berpartisipasi dalam perayaan HUT Kota Kupang oleh pihak Dinas Pariwisata Kota Kupang.

Kons menjelaskan, saat ini dirinya dan teman-teman pengurus IKADA Kota Kupang juga gencar mempromosikan tarian Ja,i Laba Go serta kekayaan seni dan budaya asal Bajawa dalam berbagai hajatan di Kota Kupang sebagai salah satu agenda dan program kerja IKADA Kota Kupang agar generasi muda asal Ngada tetap mengetahui, menghargai, dan menjaga kekayaan seni dan budaya asli mereka meski berada di tempat rantau.

Kons juga mengapresiasi penyelenggaraan Koepan Festival 2024 oleh pihak Dinas Pariwisata Kota Kupang yang melibatkan warga dan kekayaan seni budaya dari berbagai etnis sehingga, menurut Kons, akan menguatkan rasa memiliki serta persatuan antar warga Kota Kupang yang multy etnis.

Lebih lanjut Kons juga menyampaikan, di Kota Kupang saat ini masyarakatnya heterogen sehingga untuk terus mempererat keberagaman suku, agama, dan budaya, dirinya berharap agar Pemerintah Kota Kupang wajib untuk menyelenggarakan berbagai event yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Kota Kupang.

Dinas Pariwisata Kota Kupang Gelar Koepan Festival 2024

Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar koepan festival 2024 sejak 22 April 2024 dengan tema “Local Culture Is The Tourism Future” untuk memperingati HUT ke-138 Kota Kupang dan HUT ke-28 Kota Kupang sebagai daerah otonom pada 25 April 2024 nanti.

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada Koepan Festival 2024 antara lain lomba tari kreasi daerah NTT, pameran lokal, penampilan tarian daerah secara masal oleh sejumlah organisasi masyarakat di Kota Kupang, pertunjukan alat musik sasando, pertunjukan tarian etnik dari beberapa sanggar di Kota Kupang, dan live music. 

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, S.E., M.Si. pada Senin (22/04/2024) bertempat di alun-alun Kota Kupang itu juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, jajaran Forkopimda Kota Kupang, jajaran Pimpinan Dinas dan Camat se-Kota Kupang, pimpinan Bank NTT, dan sejumlah undangan lainnya.

Fahrensy dalam sambutannya menyampaikan, Kota Kupang saat ini memiliki kekuatan dalam sektor pariwisata karena sebagai ibu kota Provinsi NTT, Kota Kupang memiliki penduduk dari beragam kultur yang menyebar di 6 Kecamatan dan 51 Kelurahan.

Kota Kupang, Kata Fahrensy, sudah menjadi rumah bagi 460 ribu lebih jiwa yang berasal dari berbagai etnis seperti Timor, Rote, Sabu, Flores, Tionghoa serta etnis lain di Nusantara dengan kekayaan budayanya masing-masing sehingga kegiatan Koepan Festival 2024 juga sekaligus untuk melestarikan budaya berbagai etnik yang ada di Kota Kupang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. ‘Meju’ – ‘Mental Juara’ anak Ngada bukan hanya di sepakbola tapi juga di ‘tarian ja’i’ – sebuah tarian tradisional budaya Ngada yang sangat mendunia, mudah diikuti gerakannya ole pemula dan lapisan masyarakat manapun di dunia, pesona pakaian adat dan asesoris khas yang unik, sakral dan bermartabat menjadikan anak Ngada dimana dan kapanpun berada terpanggil mewartakan warisan budaya leluhur di segala waktu dan zaman dengan sukacita dan kegembiraan, menjadi duta-duta budaya, alih waris budaya yg terus berziarah dari generasi ke generasi, dari dahulu, sekarang dan yang akan datang..selamanya..Terima kasih Ngada..tanah kelahiran budaya terwariskan..Dewa beka.