Kakan Kemenag Belu Launching Kampung Moderasi Beragama

ATAMBUA – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Belu, Fideles Seran, S.Ag.MM secara resmi melaunching Kampung Moderasi Beragama, di Aula Paroki Stella Maris Atapupu, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Wilayah Timor Barat, Perbatasan RI-DTL, Kamis (14/12/2023).

Program Kampung Moderasi Beragama merupakan program dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk membentuk sebuah kampung, desa atau Kelurahan dengan sifat toleransi umat beragama yang tinggi dan menciptakan kerukunan antar umat beragama ditengah masyarakat.

Kepada NTT Pos, Fideles Seran, mengatakan, program kampung moderasi beragama merupakan bagian dari upaya membendung gerakan radikalime dan terorisme. Karenanya dalam implementasi gerakan ini dibutuhkan kerjasama dan keterlibatan seluruh stakeholder yang ada sehingga bisa mencapai visi dan misi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Agama.

“Bahagia sekali hari ini menyaksikan bagaimana semua Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, pemangku kepentingan hadir di sini untuk secara aktif mengambil bagian dari gerakan moderat yang di canangkan oleh Menteri Agama.” kata Fideles bangga.

Dalam kaitannya dengan program kampung moderasi, lanjut Fideles, pihaknya melalui Dirjen Bimas melaunching seribu kampung moderasi untuk seluruh Indonesia, dan Desa Jenilu sendiri ditetapkan sebagai kampung atau desa pilot project nasional seribu kampung moderasi di Indonesia.

“Tentu ada banyak tuntutan dan harapan kepada kita untuk bagaimana kita memperkuat harmonisasi atau kerukunan antar umat beragama di tanah air yang kita cintai ini.” ucapnya.

Fideles mengajak untuk senantiasa menjaga toleransi antar umat beragama, menciptakan kerukunan di tengah masyarakat serta mewujudkan keadilan.

“Tugas kita adalah menjaga beragam perbedaan yang telah diwariskan. Lewat kegiatan ini, diharapkan kita bisa menghormati satu sama lain dan mewujudkan keadilan di tengah perbedaan yang ada.” tutup Fideles.

Kepala Desa (Kades) Jenilu, Daniel R. Novak, menyambut baik launching kampung moderasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Belu.

Ia menyebut, kampung moderasi beragama sebagai wadah untuk menyatukan berbagai perbedaan dalam hal agama atau kepercayaan serta menumbuhkan rasa saling menghargai dan menjunjung toleransi.

“Kami menyambut baik launching kampung moderasi beragama oleh Kemenag Kabupaten Belu hari ini. Launching ini menjadi suatu kewajiban kita sebagai warga Indonesia yang diwarisi dengan beragam perbedaan. Kebhinekaan ini menjadi identitas penting yang harus dijaga sesuai dengan pancasila untuk saling menghargai perbedaan.” imbuh Daniel.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu, Pastor Paroki Stella Maris Atapupu, Sekretaris Camat Kakuluk Mesak, Pejabat Esolon IV Lingkup Kemenag Kabupaten Belu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belu, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Stella Maris Atapupu serta tamu undangan lainnya.

 

(ans)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *