Membantu Sesama: Sumbangsih untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Oleh: Erlinda Angelastri Megi

Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada Minggu (3/11) 2024. Erupsi itu terjadi tengah malam sekitar pukul 23:57 WITA, menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Gunung Lewotobi Laki-laki berada di kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Erupsi yang terjadi pada hari Rabu itu memakan korban jiwa.

Dilansir dari Kompas.id sebanyak 9 korban jiwa dan membuat ribuan warga mengungsi. Letusan gunung Lewotobi ini membuat pemukiman warga hancur, tak hanya lahan pertanian saja rumah warga pun ikut ambruk dan terbakar akibat lontaran material panas.

Dilansir dari Kompas.id, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menyebutkan 7 desa terdampak, yakni 6 desa di Kecamatan Wulangggitang dan satu desa di Kecamatan Ile Bura.

Saat ini status gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV (Awas), yang mana aktivitas masyarakat untuk sementara selama terjadinya bencana ini ditiadakan.
Mengutip dari akun resmi Kompas.com, data sementara dari BNPB mencatat, populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 10.295 jiwa.

Ribuan jiwa itu berasal dari Kecamatan Wulangggitang sebanyak 2.527 KK atau 9.479 jiwa dan dari Ile Bura berjumlah 207 KK atau sekitar 817 jiwa. Puluhan ribu warga itu di ungsikan ke Desa Dulipali dan Desa Lewolaga. Masyarakat desa tersebut bersama pemerintah Desa Lewolaga sudah menyiapkan sekolah sebagai tempat/lokasi pengungsian.

Pada Senin (4/11/2024) jumlah korban jiwa bertambah 1 orang, yakni menjadi 10 orang. Rata-rata mayoritas korban jiwa ini terkena lontaran batu besar dari etusan gunung Lewotobi Laki-laki.

Tentunya masyarakat mengalami krisis dalam mengatasi bencana ini, baik dari segi pangan, papan maupun sandang.
Bantuan dari pemerintah pun tentunya tidak terlewatkan, dari setiap daerah, komunitas, organisasi, maupun dari kalangan mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia.

Bantuan yang disalurkan, pastinya sangat dibutuhkan oleh warga disana, karena itu sangat berarti bagi keberlangsungan hidup mereka selama pengungsian.

Salah satunya dari organisasi PMKRI yang berada di Universitas Kanjuruhan Malang.
Anggota beserta ketua Komisariat turut berpartisipasi dalam penggalangan dana yang diadakan 3 kali itu.

Pertama pada Rabu (5/11/2024), dengan jumlah dana yang terkumpul Rp1.800.000 kemudian dilanjutkan di hari Jumat (8/11/2024) dengan dana yang terkumpul sekitar Rp2.100.000 dan terakhir pada Sabtu (9/11/2024), dana yang terkumpul sekitar Rp1.500.000. Meseluruhan dari dana yang terkumpul berjumlah Rp5.400.000.

Penggalangan dana ini berlokasi di Kecamatan Sukun di Lampu Merah Gadang dekat pasar Gadang-Malang.

Ernas Pandur pria yang berorasi dalam penggalangan dana ini menuturkan harapannya. Harapannya meskipun dana yang terkumpul tidak dalam jumlah banyak, tetapi mereka berharap semoga dengan penggalangan dana ini dapat membantu warga yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Serta mereka menuturkan meskipun dana yang terkumpul sedikit semoga bisa membantu mencukupi dan membantu memenuhi kebutuhan warga yang terdampak erupsi.

“Baik jadi harapan dari kami terkait penggalangan dana ini, yaitu semoga dengan melakukan penggalangan dana ini bisa membantu saudara/saudari kita yang terkena musibah, walaupun tidak terlalu banyak, tapi mudah-mudahan bisa membantu untuk kebutuhan mereka,” tuturnya.

Aksi ini merupakan aksi kemanusiaan dan ini menjadi perhatian dan kewajiban kita sebagai sesama manusia untuk peduli terhadap sesama.

Antusiasme dari mahasiswa ini turut menarik perhatian masyarakat, karena melalui aksi ini masyarakat dapat menyalurkan bantuan mereka lewat penggalangan dana yang mereka lakukan.
Dari hasil penggalangan dana ini, dana yang terkumpul tidak langsung diberikan ke pihak yang membutuhkan, melainkan melalui komunitas.

Donasi yang terkumpul ini disatukan menjadi satu sumber karena dana yang dikumpulkan dari setiap organisasi jumlahnya tidak mencukupi, setelah dana terkumpul menjadi satu sumber dan melalui komunitas ini, kemudian dana disalurkan ke pihak yang membutuhkan.

Dana dari pemerintah untuk para warga yang terdampak erupsi terus berdatangan, baik itu berupa uang maupun barang.
Selain itu, dilokasi tempat pengungsian aparat pemerintah seperti polisi dan tentara juga berpartisipasi untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan mereka. Seperti para tentara dan polisi ini turut andil dalam melakukan aktivitas masak-memasak.

Dan berdasarkan video tiktok yang beredar @unumentoz29 aktivitas masak yang dilakukan tanpa henti, karena mengingat masyarakat yang mengungsi berjumlah banyak. Tak hanya polisi dan tentara, sebagian besar ibu-ibu yang mengungsi, juga turut berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, seperti memasak.

Tak hanya dari organisasi mahasiswa saja, bantuan dari PT. PNM ( Permodalan Nasional Madani) juga turut andil dalam memberikan donasi, hal ini sesuai dengan program yang dicanangkan PNM, yaitu PNM Peduli. Tujuan program ini untuk membantu masyarakat yang tengah terdampak bencana alam.

PT. PNM melakukan donasi dari berbagai cabang PNM yang disebar ke berbagai daerah. Salah satunya cabang Lembor. PNM cabang Lembor, melakukan donasi berupa barang dan kebutuhan makanan untuk warga yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Berdasarkan keterangan dari Yuyun pegawai PNM, bantuan yang mereka salurkan merupakan bagian dari aksi kemanusiaan, donasi ini tidak memungut biaya dari masyarakat, karena ini bagian dari program kerja dari PNM sendiri. Dan donasi dari setiap kantor cabang PNM disatukan dengan kantor pusat, lalu akan diserahkan kepihak yang membutuhkan.

“Bagi kami itu merupakan tanda cinta kami terhadap sesama dan membantu sesama yang membutuhkan, disini kami tidak memberikan uang secara langsung, melainkan dalam bentuk barang. Selain itu juga, kami tidak melibatkan masyarakat, karena ini merupakan program kerja dari PNM sendiri yaitu PNM peduli, dan kami berharap semoga bantuan dari PT. PNM ini bisa meringankan beban dari keluarga yang terkena bencana,” pungkasnya.

Melansir dari iNewsTTU.id, Kapolres Timur Tengah Utara (TUU), AKBP Mohammad Mukshan Bersama jajaran kepolisian turut andil melakukan donasi untuk para korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Aksi sosial ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap para korban bencana alam tersebut. Donasi yang akan dikumpulkan, menurutnya, berasal dari seluruh jajaran Polres TTU dan Polsek-polsek yang ada di wilayah tersebut. Dana bantuan sosial ini nantinya akan segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan, sesuai dengan kebutuhan dasar yang mendesak, seperti selimut, makanan, dan kebutuhan darurat lainnya.

Erupsi yang kini menjadi semakin parah, dan tentunya menggerakkan hati semua pihak untuk terus melakukan aksi kemanusiaan melalui donasi masih terus dicanangkan setiap daerah.

Wakil presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir secara langsung di tempat pengungsian guna memantau dan memastikan kenyamanan warga disana.

Sampai saat ini donasi terus dijalankan, guna memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan untuk para pengungsi.
Sesama manusia tentunya kewajiban kita untuk saling membantu, mereka di Larantuka, Kabupaten Flores Timur adalah saudara dan saudari kita semua.

Teruslah memberi dengan ikhlas hati.

 

 

Erlinda Angelastri Megi (Penulis). Adalah Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *