Nimrot Lelis Minta Pemkab Kupang Siagakan Alat Berat di Amfoang

Nimrot Lelis, salah satu tokoh muda asal Amfoang kepada nttpos.com pada awal Mei 2025 meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang untuk menyiagakan unit alat berat beserta dukungan operasionalnya di wilayah Amfoang.

Permintaan ini disampaikan Lelis sebagai respons atas kondisi infrastruktur jalan yang setiap tahun mengalami kerusakan parah saat musim penghujan.

Menurut Lelis, akses darat dari dan ke wilayah Amfoang pesisir kerap terisolasi akibat banjir dan kerusakan jalan di sejumlah titik penting saat musim penghujan sehingga memperburuk mobilitas masyarakat dan distribusi barang kebutuhan pokok.

“Pada tahun 2025, akses darat menuju wilayah Amfoang pesisir baru pulih pada pertengahan Mei, itu pun berkat inisiatif pengusaha lokal yang memperbaiki jalan secara swadaya menggunakan alat berat miliknya. Situasi ini tidak bisa terus dibiarkan. Pemerintah seharusnya menyiapkan alat berat di wilayah Amfoang agar bisa segera dimobilisasi ketika jalan rusak, tanpa harus menunggu terlalu lama,” tegas Lelis.

Lelis menyoroti dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat lambannya penanganan kerusakan jalan diantaranya harga sejumlah barang kebutuhan pokok di wilayah Amfoang menjadi lebih mahal karena biaya angkut dan mobilisasi meningkat tajam saat jalur transportasi terganggu.

Karena itu Lelis menekankan pentingnya kesiapsiagaan alat berat khususnya saat musim penghujan untuk mengantisipasi kerusakan parah di titik-titik rawan.

Lelis juga mengungkapkan, ada banyak warga yang sakit kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan karena jalan rusak dan terhadang banjir. Dalam beberapa kasus, warga bahkan harus ditandu melintasi arus sungai yang deras demi bisa mendapatkan pengobatan di Kota Kupang.

Lelis juga menyarankan agar Pemkab Kupang menjalin kerja sama dengan pengusaha lokal yang memiliki armada dan peralatan berat sehingga tidak hanya mempercepat respon saat terjadi kerusakan jalan, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha lokal yang selama ini terbukti memiliki kepedulian terhadap pembangunan di daerah.

“Banyak pengusaha lokal Amfoang yang siap membantu, tinggal bagaimana pemerintah melihat potensi ini dan membuat regulasi atau kerja sama yang jelas,” kata Lelis.

Lelis berharap, Pemkab Kupang memiliki perhatian serius terhadap kondisi masyarakat Amfoang saat musim pemghujan sehingga ada kebijakan tanggap darurat untuk membuka keterisolasian yang sering dialami masyarakat selama musim hujan.

 

(Simon Seffi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *