ATAMBUA – Sebanyak 58 Kepala Sekolah (Kepsek) Jenjang SMP se-Kabupaten Belu mengadakan kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan bulan berjalan dan merencanakan rencana kerja bulan berikutnya serta saling bertukar pikiran terkait program kerja di masing-masing sekolah.
Kegiatan ini secara resmi dibuka Wakil Bupati (Wabup) Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM, didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Belu, Drs. Anton Suri dan Ketua MKKS SMP/MTS Kabupaten Belu, Maternus Besi, pada Selasa, (30/1/2024) di Ruang Belajar SMP Negeri 1 Atambua.
Pada kesempatan itu, Wabup Belu menyebut, untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas perlu dilakukan melalui prinsip “Tiga Batu Tungku”. Tiga Batu Tungku yang dimaksud adalah peran sekolah, siswa dan Orangtua.
Pertama, peran Guru. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar. Karena itu, guru harus intens dan kreatif dalam mengelola kelas karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya.
Kedua, peran siswa. Guru adalah aktor kunci keberhasilan pendidikan namun siswa/siswi juga adalah aktor penting yang menjalankan peran utama dalam dunia pendidikan. Karena itu, semakin meningkatnya peran siswa dalam dunia pendidikan, maka semakin bagus pula mutu/kualitas pendidikan tersebut.
Ketiga, peran orang tua. Orang tua memegang peran yang sangat urgen dalam meningkatkan perkembangan dan prestasi anak. Tanpa dorongan orang tua, maka perkembangan prestasi belajar anak akan mengalami hambatan.
“Kalau semua komponen pendukung batu tungku pertama berjalan baik dan berhasil guna, maka batu tungku kedua dan ketigapun akan mampu bernyala untuk pendidikan anak dan kesehatan keluarga.” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ini berharap, melalui wadah MKKS dapat memperluas wawasan pendidikan para kepala sekolah, khususnya wawasan manajerial dalam mengembangkan sekolahnya serta dapat mengaplikasikannya kepada para siswa.
Diharapkan pula, terjadi peningkatan kapasitas dan kapabilitas menuju profesionalime pendidikan dalam rangka peningkatan SDM.
“Diharapkan melalui MKKS terjadi inovasi dan kreasi baru bagi para kepala sekolah dan guru-gurunya dalam maksanakan tugas dan fungsi dalam mengajar.” harap Wabup.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Belu juga berdialog dengan para Kepala Sekolah yang hadir serta menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi seperti kekurangan tenaga pendidik, distribusi guru yang belum merata, kekurangan ruang belajar dan mengajar hingga belum terpenuhinya ruang guru.
Hal ini dilakukan untuk mendengarkan secara langsung keluhan para Kepala Sekolah dan apa yang menjadi kebutuhan mereka, sehingga pemerintah bisa mengambil langkah tepat dan terukur sesuai dengan skala prioritas.
(ans)