Simpegnas yang sudah dalam jaringan adalah menerapkan salah satu fitur yakni sistem presensi digital yang digunakan untuk ASN yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan kehadiran pegawai secara akurat dan efisien. Penggunaannya menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan. Pertama, sistem ini meningkatkan efisiensi waktu dan mengurangi biaya yang biasanya terkait dengan presensi manual. Kemudian, dengan akurasi data kehadiran yang lebih tinggi, Simpegnas dapat memberikan kepastian yang diperlukan dalam pengelolaan kehadiran pegawai. Transparansi dan akuntabilitas juga terjaga melalui sistem ini, memungkinkan monitoring yang lebih baik dalam pengelolaan kehadiran. Selain itu, kemudahan akses data kehadiran untuk keperluan administrasi dan evaluasi merupakan keunggulan tambahan dari sistem ini.
Namun, aplikasi ini tak luput dari kelemahan yang perlu diperhatikan dalam pengimplementasiannya. Ketergantungan pada teknologi dan infrastruktur, seperti listrik dan internet, menjadi salah satu hambatan utama. Potensi masalah teknis, seperti gangguan perangkat lunak atau perangkat keras, juga perlu mendapat perhatian serius. Selain itu, perlunya pelatihan dan adaptasi bagi pengguna baru dalam menggunakan sistem ini juga menjadi tantangan tersendiri. Terakhir, kekhawatiran tentang privasi data merupakan aspek sensitif yang harus diatasi dengan kebijakan yang tepat.
Dengan memahami baik keunggulan dan kelemahan yang terkait dengan aplikasi presensi Simpegnas, para pengambil kebijakan dapat memikirkan langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan manfaat sistem ini seraya mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Presensi online dalam Simpegnas kadang memberi permasalahan yang menantang meskipun kondisi jaringan internet baik. 1) Masalah pengenalan wajah: Faktor seperti pencahayaan buruk atau perubahan penampilan dapat mengganggu keakuratan sistem dalam mengenali wajah pegawai. 2) Kesalahan pengaturan waktu sistem: Ketidaksesuaian waktu antara perangkat dan server dapat menyebabkan ketidaksesuaian data presensi. 3) Masalah teknis pada aplikasi atau server: Gangguan teknis pada aplikasi atau server dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pencatatan kehadiran. Dan 4) Upaya kecurangan: Terdapat kemungkinan upaya kecurangan, seperti pemalsuan identitas, yang dapat merusak integritas presensi digital.
Dengan memahami akar penyebab yang mungkin terjadi, langkah-langkah perbaikan dan pencegahan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan keefektifan dan keandalan sistem ini.
Dalam kerangka piker untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam penggunaannya, beberapa solusi potensial yang kiranya dapat menjadi perhatian pertimbangan: 1) Peningkatan kualitas perangkat keras dan perangkat lunak: Investasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak yang berkualitas dapat membantu mengurangi masalah teknis yang mungkin terjadi pada sistem presensi. 2) Pelatihan pengguna tentang cara menggunakan sistem dengan benar: Memberikan pelatihan yang komprehensif kepada pengguna tentang cara menggunakan sistem presensi dengan tepat dapat membantu mengurangi kesalahan pengguna dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sistem. 3) Pemeliharaan dan pembaruan sistem secara berkala: Melakukan pemeliharaan rutin dan pembaruan sistem secara teratur dapat membantu memastikan keandalan dan kinerja optimal dari sistem presensi. 4) Mekanisme verifikasi dan validasi data kehadiran yang lebih ketat: Memperketat mekanisme verifikasi dan validasi data kehadiran dapat membantu mencegah upaya kecurangan serta meningkatkan akurasi data presensi.
Dengan menerapkan solusi-solusi ini secara efektif, ada harapan bahwa masalah yang mungkin terjadi dalam presensi daring di dalam simpegnas dapat diminimalisir, sehingga sistem presensi dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien.
Ketersediaan listrik dan akses internet di daerah pelosok menjadi sebuah ironi penerapan sistem Simpegnas. Resikonya adalah keakuratan presensi menjadi sangat rendah. Karena itu diperlukan alternatif lain seperti menyediakan presensi manual dengan buku atau formulir sebagai presensi manual bagi ASN di daerah pelosok. Para ASN dapat melaporkan kehadiran mereka melalui pimpinan unit atau koordinator wilayah sebagai cara alternatif untuk memastikan kehadiran tercatat. Penggunakan teknologi alternatif seperti presensi offline yang dapat disinkronkan ketika akses internet tersedia sehingga data kehadiran tetap tercatat secara akurat.
Dengan mempertimbangkan alternatif presensi ini, diharapkan ASN di daerah pelosok termasuk di Kabupaten Kupang, dapat tetap mencatat kehadiran dengan baik meskipun menghadapi kendala listrik dan akses internet yang terbatas.
Memang di satu sisi penggunaan presensi Simpegnas sangat signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem presensi, serta memperkuat disiplin, dan akuntabilitas para guru dan pegawai. Dengan adanya listrik dan akses internet yang stabil, penggunaan sistem presensi digital seperti Simpegnas dapat diterapkan secara luas dan merata. Dengan demikian proses presensi menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pencatatan kehadiran selain aspek keterlambatan dan kesalahan dalam pelaporan kehadiran dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat mendukung evaluasi kinerja ASN yang lebih akurat, membantu dalam pengambilan keputusan terkait penilaian kinerja.
Namun, dengan adanya program pemerintah menghadirkan listrik dan jaringan internet ke seluruh pelosok Kabupaten Kupang, yang disampaikan Bapak Bupati Kupang dalam Rapat koordinasi bersama kepala sekolah dan operator sekolah (Jumat, 7/3-2025) di halaman kantor bupati diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan Simpegnas dan memperbaiki aksesibilitas dan efisiensi dalam administrasi kepegawaian
Jika program ini terlaksana, manfaat tersebut dapat terwujud secara maksimal, memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan kehadiran dan kinerja ASN melalui sistem presensi seperti Simpegnas. Para guru dan ASN umumnya yang menerima manfaat dari program ini sangat mendukung inisiatif pemerintah dan pasti memanfaatkannya dengan baik.
Pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, ASN, dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk keberhasilan implementasi presensi Simpegnas di Kabupaten Kupang. Kolaborasi yang solid para pihak akan memastikan penggunaan sistem presensi digital yang lancar dan efisien, mendukung transparansi dan efektivitas dalam pengelolaan kehadiran pegawai. Dengan demikian harapan akan peningkatan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kupang secara keseluruhan akan terwujud segera dan tidak menjadi mimpi-mimpi belaka.
Penulis: Mery Costantiana Lola, S.Pd
Ketua Agupena Cabang Kab. Kupang
Kepala UPTD SD I Oelamasi, Kec.Fatule’u
Editor: Heronimus Bani
Setuju sekali, ada banyak hal yang mesti disiapkan, baik internal maupun external umtuk mendukung program ini bisa berjalan dengan baik