Syukuran Penegerian SMTK Jadi SMAKN Sumba Timur dihadiri Bupati Khristofel Praing

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.si dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur hadir meresmikan Penegerian SMTK (Sekolah Menengah Theologia Kristen) menjadi SMAKN (Sekolah Menengah Agama Kristen Negeri) Sumba Timur di Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur pada Senin (25/11/2024).

Pantauan media, acara pengresmian sekaligus dipaketkan dengan penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) mengenai penegerian SMTK menjadi SMAKN oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Wilayah (Kanwil) NTT.

Selain dihadiri Bupati beserta jajaran, juga dihadiri aparat pemerintah wilayah setempat, sejumlah perwakilah sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag, sejumlah tokoh masyarakat, dan sejumlah lumni SMAKN.

Acara yang digelar di halaman Sekolah SMAKN itu berlangsung meriah dan penuh suka cita. Diawali tarian penyambutan adat Sumba Timur dan Loluk (Pengucapan selamat datang dalam bahasa Sumba) yang dilakukan oleh Siswa dan Siswi SMAKN, serta Pengalungan kain kombu ( tenun ikat Sumba warna merah alami) kepada Bupati Sumba Timur dan Perwakilan Kanwil.

Dalam sambutanya, Kepala Bidang Binmas Kristen Kanwil NTT, Yakobis Octovianus,M.si menyatakan ini merupakan satu-satunya Sekolah Agama Kristen dan pertama di Sumba Timur yang dinegerikan sebab di Indonesia sendiri hanya 10 sekolah yang mendapat restu dari pemerintah untuk dinegrikan.

“Sekolah agama kristen yang mendapat restu untuk dinegerikan itu 6 sekolah di Papua dan 4 di NTT. Di NTT, 2 di wilayah pulau Timor dan 2 di Sumba yakni 1 di Sumba Timur dan 1 di sumba Tengah.” jelas Yakobis.

Yakobis menjelaskan, untuk saat ini masih banyak antrian pengajuan ijin operasional pengadaan sekolah agama kristen di Kementerian sehingga dirinya berharap, sekolah agama kristen yang hendak didirikan mesti jauh dari sekolah lain dengan tujuan untuk menjangkau lebih banyak siswa yang punya kendala transpotasi ke sekolah terdekat.

Yakobis juga berharap, lulusan SMAKN bisa lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Jika tidak lanjut, saya harap lulusan SMAKN bisa dipercaya masyarakat untuk menjadi Guru Sekolah Minggu dan dipercaya Gereja untuk menjadi Majelis Jemaat.” harap Yakobis.

Sementara Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah saat ini dilema karena banyak yayasan yang tidak rela Sekolah swasta dikelola pemerintah, sementara ada kebijakan pemerintah yang membatasi guru ASN di sekolah swasta.

Meski demikian, Bupati Khristofel menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Kepala SMAKN Sumba Timur, Dorkas Bela Wine, S.Th karena telah berjuang dengan segala kemampuannya untuk membuat sekolah dinegerikan.

“Jika saja Sumba Timur memiliki banyak perempuan seperti Ibu Dorkas, sebagai Pemerintah kami tidak perlu khawatir dengan nasib anak-anak kita.” ungkap Bupati Khristofel.

 

(Melkianus TNR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *