Welani, Lilin Aroma Vanili yang Mulai Tercium di Pasaran Lokal

Baru-baru ini, tepatnya pada 26-27 April, produk turunan dari vanili yakni ‘welani’,  lilin yang beraroma vanili mendapat kesempatan untuk dipamerkan dalam kegiatan pameran produk UMKM lokal di Labuan Bajo.

Ini merupakan kesempatan perdana sekaligus peluang baru bagi komunitas UMKM Aroma Tani Vanili, Loha untuk mulai merambah ke level pasaran lokal bahkan nasional.

Welani, lilin beraroma vanili dipamerkan bersama produk lokal lainnya.

Ajang pameran yang diinisiasi oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) yang bersinergi dengan Badan Pelaksana Otorita, Labuan Bajo – Flores tersebut secara perlahan telah berhasil mendukung dan memajukan produk-produk usaha lokal melalui unit-unit UMKM yang ada. Mulai dari kuliner, pertanian, tenun daerah, dan lain sebagainya.

Sampai saat ini, sebagaimana yang dilansir dari RRI.co.id, sebanyak 8438 UMKM yang ada di kabupaten Manggarai Barat.

Sebagaimana Vanili sejauh ini merupakan salah satu komoditas usaha bagi para petani di kampung, yang kini semenjak dijadikan sebagai salah satu jenis UMKM di Manggarai Barat, melalui inisiatif YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra – Indonesia) sampai dengan saat ini telah mengalami progresivitas dalam hal peningkatan hasil, menjaga kualitas vanili hingga sekarang sudah menghasilkan produk turunannya berupa lilin.

Pada kesempatan pameran produk UMKM pada 26-27 April yang lalu, anggota UMKM vanili-Loha pun turut serta dalam memamerkan produk mereka berupa lilin dengan label Welani (nama produk yang disematkan pada kemasan).

Tentu yang paling istimewa dari produk ini adalah bagaimana lilin yang dihasilkan tidak hanya mampu menghasilkan cahaya atau terang melainkan juga menyemburkan aroma vanili yang sangat khas.

Julie Laiskodat bersama sejumlah anggota UMKM yang memamerkan Lilin Welani.

Produk tersebut sejatinya baru dirilis pada tahun ini, berkat pendampingan dan pelatihan yang diinisiasi oleh YDBA-Indonesia.

Lilin-lilin yang dihasilkan tersebut semuanya dikemas dengan rapi pada kemasan khusus berupa gelas dengan warna yang beraneka ragam dan berlabelkan Welani sebagai nama dari produk tersebut.

Melalui pameran tersebut, beberapa lilin yang ada sudah mulai dilirik oleh pemilik hotel, restoran, villa dan cafe-cafe terdekat yang ada di kota Labuan Bajo.

Dengan demikian, melalui pameran tersebut sejatinya telah membuka peluang serta pengalaman baru bagi para petani Vanili yang bernaung di bawah UMKM untuk terlibat secara langsung pada sistem pemasaran hasil produk.

Oleh karena itu, untuk mendongkrak sistem pemasaran dan persaingan daya beli para konsumen maka pengetahuan tentang marketing mutlak untuk digagaskan oleh semua para pelaku UMKM yang ada.

 

(Konstan Aman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *