Jemaat (umat) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pniel Oel’ Ob di Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang menggelar sidang majelis jemaat sekaligus sidang jemaat selama 2 hari sejak Kamis hingga Jumat (2-3/05/2024).
Sidang digelar untuk mengevaluasi program pelayanan yang sudah dijalankan oleh majelis jemaat periode pelayanan sebelumnya, sekaligus membahas dan menetapkan program pelayanan yang akan dilaksanakan oleh majelis jemaat periode pelayanan saat ini yang baru terpilih dan ditahbiskan beberapa waktu lalu.
Ibadat pembukaan sidang di hari pertama kegiatan dipimpin oleh Ketua Majelis Klasis (KMK) Fatuleu Barat, Pendeta Viktor Nicolas Toto, S.Th.
Pendeta Viktor dalam khotbahnya yang mengacu pada Kitab Roma 14:17-19 menyampaikan, sidang yang dilaksanakan oleh majelis dan jemaat Pniel Oel’ Ob tidak dimaksudkan hanya untuk kepentingan makan dan minum yang bersifat lahiriah, tetapi soal kebenaran dan damai sejahtera serta suka cita oleh Roh Kudus sehingga berbagai program pelayanan yang diputuskan dalam persidangan harus dijalankan dengan dasar takut akan Tuhan.
Pendeta Viktor yang juga sekaligus menyampaikan suara gembalanya sebagai KMK Fatuleu Barat mengharapkan agar penyelenggaraan sidang majelis dan jemaat Pniel Oel’ Ob bisa menghasilkan program yang sesuai dengan kebutuhan jemaat.
Sesuai informasi yang diperoleh media ini, hingga malam di hari kedua, sidang majelis dan jemaat Pniel Oel’ Ob berlangsung tertib dan lancar sesuai agenda yang ditetapkan.
Yorianto Mona, salah satu tokoh muda Desa Kalali yang juga menjadi anggota majelis jemaat Pniel Oel’ Ob kepada media ini pada Jumat (03/05/2024) sore menyampaikan, sidang yang digelar majelis dan jemaat Pniel Oel’ Ob sudah berlangsung dengan baik untuk mengevaluasi program pelayanan yang sudah dijalankan selama ini.
Yorianto menyampaikan, dirinya mengapresiasi seluruh majelis dan jemaat Pniel Oel’ Ob yang telah berkomitmen dalam sidang untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada program yang sudah dilaksanakan dengan baik, sekaligus mencari solusi untuk memperbaiki dan membenahi pelaksanaan sejumlah program yang belum berjalan dengan baik.