BUANGLAH PESIMIS DAN MELANGKAHLAH DENGAN OPTIMIS
Oleh: Florince Lumba, S.Pd.
Bisakah aku yang lugu dan gagu ini akan berkarya? Untuk apa aku berlelah pada jalan yang sempit? Angan ini terus menjebakku dalam lorong pesimis Niat ini terus terhalang saat kaki hendak melangkah Gaung literasi terus bergema memekikan telinga Lihat ke kiri kanan semua telah lari meninggalkanku Ah, masih adakah harapan untukku? Hati ini terpaku dalam angan menatap jauh ke depan Pergilah bersama dan jangan tinggalkan aku Eksistensi yang kulihat membuat hasratku bangkit Selangkah demi selangkah kucoba mengayun Insting dan inspirasi membuatku optimis Menghalau pesimis yang selama ini menjeratku Impian yang indah telah kulihat jelas Sorry pesimis, kuharus meninggalkanmu Di sini, di Asosiasi Guru Penulis Indonesia Aku yang lugu dan gagu kini berkumandang nyaring Nafas yang dulu tersengal kini dapat melantunkan syair Melewati tapak demi tapak kususuri lorong literasi Enteng akhirnya langkah ini mengayun Lembar demi lembar kurangkai syair kututur hasrat Akhirnya menjadi sebuah kisah yang menginspirasi Nada yang indah kurangkai dalam nadiku Gelora semangatku membumbung menembus angan Karya-karya indah lahir dari rahim yang beku Adem ayem aku didekapnya Hingga mahkota bertengger di kepalaku Laksana ratu yang duduk di singgah sana Aku disanjung dalam cinta dan cita Hangatnya kasih bersamamu Agupena Dengan optimis aku melangkah Enggan mendengar suara yang pesimis Niat dan tekad mantapkan langkah Genggaman yang erat takkan kulepaskan Akhirnya kugapai apa yang kuharap Nyanyian merdu melantun indah Oh, Tuhan. Pada Mu aku berserah Pintaku curahkanlah hikmat-Mu Teruslah bersama kala ku hendak berkarya Iman yang kokoh kusandarkan pada Mu Mimpi yang indah kutaruh di tangan-Mu Insan yang berdedikasi itulah harapku Sampai selamanya tetaplah bersamaku.