Hadiri Dies Natalis ke-44 SMKN 1 Atambua, Sekda Johanes Berbagi Kisah

ATAMBUA – Pikiran dan pengalaman hidup Johanes Andes Prihatin, putra kelahiran Halilulik 1 November 1974 dari pasangan Bapak Ferdinandus Tae Bria dan Ibu Maria Samara sangat mengesankan untuk didengar dan dihayati.

Putra pertama dari lima bersaudara yang menamatkan pendidikan di SMEA Negeri Atambua (kini SMKN 1 Atambua, red) pada tahun 1992 itu, kini menduduki jabatan tertinggi di jajaran birokrasi Pemerintah Kabupaten Belu sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Belu sejak Oktober 2021 lalu.

Saat momen dies natalis ke-44 SMKN 1 Atambua pada Senin (06/11/2023), suami dari Yosefina Leny Marlina Katho yang menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gajah Mada tahun 2002 itu kembali hadir di hadapan seluruh pendidik, para alumni, pemerhati pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan para orang tua serta siswa-siswi SMKN 1 Atambua.

Saat menyampaikan sambutannya, Sekda Johanes sempat mengungkapkan kisah semasa dirinya masih berseragam putih abu di lembaga pendidikan yang kini berusia 44 tahun itu.

“Saya hadir di sini mewakili pemerintah, tetapi saya juga ingin membagikan sedikit pesan dan kesan saya sebagai salah satu alumni SMK Negeri 1 Atambua. Puji Tuhan karena sekolah yang kita cintai dan sama-sama kita banggakan ini sudah memasuki usianya yang ke-44 tahun, usia yang tidak muda lagi tetapi sudah matang dan teruji di dunia pendidikan Kabupaten Belu.” kata Sekda Johanes.

Sekda Johanes diberi kue tar ulang tahun oleh Plt. Kepala SMKN 1 Atambua, Hermelinda Meo Djawa.

Sekda Johanes menuturkan, persaingan, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam hal tertentu antar tiap orang sudah tidak terhindarkan saat ini sehingga setiap orang selalu berusaha untuk tampil sebagai yang terbaik dan menjadi yang pertama. Dalam konteks perjalanan SMKN 1 Atambua, tentu perjalanan panjang hingga mencapai usia seperti saat ini tidaklah gampang dan tentu saja banyak liku-likunya sehingga sebagai alumni, ungkap Sekda Johanes, semua memiliki kebanggaan kepada almamater yang kini melahirkan anak didik yang sangat banyak.

“Hari ini saya lihat banyak teman-teman yang hadir, tetapi tidak saya sebutkan satu persatu, termasuk kami yang sekelas waktu itu. Saya sangat yakin bahwa setiap kita yang berada di sini memiliki kompetensi dan keunggulan masing-masing. Dimulai dari pandangan terhadap pendidikan itu sendiri, pemilihan tempat-tempat pendidikan dan tak kalah penting adalah prinsip-prinsip pribadi sebagai penunjang untuk bersaing dan berprestasi.”  ujar Sekda Johanes bangga.

Sekda Johanes Akui, Karakternya Juga dibentuk di SMKN 1 Atambua

Saat memberikan sambutan di acara Dies Natalis SMKN 1 Atambua, Sekda Johanes berbagi kisahnya sewaktu masih berada di Kelas B SMKN 1 Atambua.

Sekda Johanes berkisah, saat dirinya masih berseragam putih abu, tidak mendapatkan tamparan pada pipi atau ketukan di kepala itu seperti sesuatu yang mustahil, tetapi dirinya yang sendiri memilih SMKN 1 Atambua untuk menjalani proses pendidikan karena sejak kecil sudah mendengar cerita tentang keunggulan sekolah tersebut.

Sekda Johanes berpose bersama sejumlah siswa pemenang sejumlah mata lomba yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-44 SMKN 1 Atambua.

“Kata guru-guru waktu itu bahwa di ujung rotan ada keberhasilan, tapi zaman sekarang sudah berubah. Tentu setiap zaman itu ada keistimewaan dan kelebihan masing-masing.” kenang Sekda Johanes disambut tawa dan tepuk tangan para alumni dan tamu undangan yang hadir.

Sekda Johanes menilai, situasi saat ini sudah berbeda jauh dengan situasi yang dialami dirinya dan para alumni. Jalan sehat melewati gedung lama yang dilakukan sehari sebelumnya, ungkap Sekda Johanes, sekilas mengingatkan kembali memori yang pernah mereka lewati bersama.

“Para siswa dulu tidak seperti sekarang. Kalau sekarang mungkin ke sekolah itu adik-adik banyak yang pakai motor atau angkutan yang berbayar. Kami dulu jalan kaki, apalagi kalau ada les sudah pasti pulang malam.” cerita Sekda Johanes.

Sekda Johanes mengakui, ada banyak hal positif yang diajarkan oleh guru-gurunya saat itu. Dalam aspek kepribadian, cerita Sekda Johanes, dirinya mengakui telah dibimbing menjadi pribadi yang utuh dan tampil sopan, disiplin, rendah hati, jujur, rela bekorban dan siap berbagi. Sekda Johanes juga mengakui, penglaman yang dilaluinya membuat dirinya memiliki beberapa tips yang menjadi prinsip hidup, yaitu tekun belajar, disiplin bersekolah, taat pada aturan, dan siap menerima kritik dan saran.

Sekda Johanes: Pemkab Belu Dukung SMKN 1 Atambua

Selain menyampaikan sambutan mewakili Pemerintah Kabupaten Belu, Sekda Johanes juga mengungkapkan kebanggaannya karena SMKN 1 Atambua telah merayakan ulang tahun yang ke-44.

Pemerintah Kabupaten Belu, kata Sekda Johanes, sangat mendukung eksistensi SMKN 1 Atambua untuk menjadi lebih baik ke depan, termasuk kepada komite dan para guru yang luar biasa peran sertanya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Atambua.

Sekda Johanes mengakui, tanpa seorang guru tentu ia tidak akan berdiri di atas panggung seperti yang terjadi hari itu sehingga dirinya kemudian mengajak para hadirin agar selalu menghargai dan menghormati para guru sebagai orang tua.

Sekda Johanes juga menyampaikan, kemitraan pemerintah daerah dengan sekolah kejuruan yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Provinsi NTT itu akan terus berjalan di masa-masa yang akan datang.

Hingga tahun ini, tekan Sekda Johanes, bentuk kemitraan yang telah mereka lakukan adalah dengan menerima siswa-siswi SMKN 1 Atambua untuk melaksanakan praktek pada 28 dinas di lingkup Pemerintah Kabupaten Belu.

Sekda Johanes mengakui, kehadiran para siswa yang melaksanakan praktek di sejumlah kantor dinas itu sungguh sangat membantu dalam menangani pekerjaan yang ada.

“Inilah yang kami maksudkan bahwa kemitraan ini akan terus kita jaga dan kita kembangkan untuk meningkatkan kompetensi anak-anak didik kita, sehingga kelak mereka bisa bersaing di era yang semakin kompetitif ini.” jelas Sekda Johanes.

Sekda Johanes juga berharap agar di usianya yang ke -44, SMKN 1 Atambua selalu menjadi bagian dari solusi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap berkompetisi dan bersaing dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan di Kabupaten Belu.

“Mari kita dukung lembaga pendidikan kejuruan ini agar terus meningkatkan prestasi demi mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif.” ajak Sekda Johanes.

(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *