Chaterina Inya Mone Ramba Deta, S.Th., Pendeta GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) di Gereja Bathesda Talae Mok, Kecamatan Rote Selatan, Kabupaten Rote Ndao melaporkan MJN, Kepala Desa (Kades) Tebole yang bertindak arogan dan mengancam untuk membunuhnya.
Didampingi sejumlah jemaat dari Gereja Bathesda Talae Mok, Ia mendatangi SPKT Polsek Rote Selatan pada Jumat (29/3/2024).
Laporannya itu teregistrasi bernomor STTLP/B/6/llI/2024/SPKT/POLSEK ROTE SELATAN/ POLRES ROTE NDAO/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR, tanggal 29 Maret 2024, dengan terlapor MJN.
Dituturkan Chaterina di hadapan penyidik, awal muda kejadian adalah pada Kamis (28/3/2024) malam, dirinya tidak tahu masalah apa sehingga sang kades datang ke Rumah Jabatan Pendeta (pastori) lalu dengan nada kasar bilang, “saya mantan preman di Kebun Jeruk Jakarta jadi saya mau bunuh orang hitung menit sa.”
Kades MJN pun mengatakan ke pendeta Chaterina, “ibu baru di sini jadi jangan macam-macam, karena saya ini preman yang sudah biasa bunuh orang.”
Karena terganggu dengan sikap Kades MJN, mereka memutuskan untuk melapor ke Polisi. Irfan Saudale, tunangan Pendeta Chaterine berharap laporan mereka diproses sesuai hukum yang berlaku agar oknum kades tersebut tidak lagi semena-mena pada siapapun.
Salah satu jemaat yang juga warga Desa Tebole yang enggan namanya disebut kepada media ini menyampaikan, Kades MJN memag sering berperilaku temperamental dan selalu membanggakan dirinya sebagai mantan preman sehingga masyarakat selalu mendapat ancaman.
“Bukan baru kali saja, oknum Kades yang memang terkenal arogan itu, pernah mengancam hendak menghancurkan gedung salah satu sekolah dasar di desa Tebole dan juga mengancam untuk bunuh sekuriti sekolah tersebut.” cerita warga.
Warga juga meminta pada Penjabat Bupati Rote Ndao agar memberikan teguran atau sanksi pada kades MJN yang mereka nilai arogan.
(Rudianto Mandala)