KPU Rote Ndao Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS 3 Sanggoen

Menjelang pelaksanan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang, Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Sanggoen di Desa Sanggoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao menjadi pusat simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rote Ndao pada Rabu (13/11/2024).

Simulasi melibatkan seluruh petugas dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 03 Desa sanggoen.

Hadir dalam simulasi tersebut, Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu, Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, serta Ketua Bawaslu Rote Ndao, Demsi Toulasik.

Ketua KPU Kabupaten Rote Ndao, Agabus Lau,SE. menjelaskan simulasi tersebut merupakan tahapan yang tengah dijalankan sesuai Peraturan KPU dan telah menjadi model dalam penyelenggaraan Pilkada serentak di Kabupaten Rote Ndao.

Ia mengaku, simulasi tersebut melibatkan masyarakat untuk memanfaatkan hak pilih di tempat pemungutan Suara.

“Simulasi ini penting dilaksanakan karena memang sangat krusial dan berdampak besar terhadap hasil pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024,” jelas Agabus.

Dijelaskannya, rangkaian simulasi dilakukan mulai dari pengambilan sumpah petugas KPPS, pengecekan surat suara, proses pendaftaran, pengambilan surat suara, pencoblosan surat suara, memasukan surat suara ke kotak suara, kemudian mencelupkan jari pada tinta yang telah disiapkan oleh KPPS.

Selain itu Agabus juga menjelaskan bahwa jumlah undangan yang disebar KPU Rote Ndao bagi peserta simulasi sebanyak 528 lembar.

“Tujuan dari pelaksanaan simulasi untuk mengetahui, mendeteksi secara dini hal-hal yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pemungutan suara. Kira-kira hal apa yang terjadi baik bagi KPPS dan pemilih, itu yang perlu kami deteksi dan sesuai undangan yang kami sampaikan. Kita mulai tepat jam 7 pagi, karena pada saat pengumuman suara nanti tepat jam 7 pagi TPS dibuka, jadi tidak ada acara formal lain yang dilakukan.” jelas Agabus.

Abagus menegaskan, simulasi yang dilakukan mirip dengan aktivitas pencoblosan yang akan dilaksanakan tanggal 27 November 2024 nanti.

“Melalui simulasi ini kita bisa lihat, waktu persiapan butuh berapa jam sampai pada penghitungan suara kira-kira butuh berapa jam, karena masing-masing TPS itu hampir 600 orang pemilih.” tegas Agabus

Agabus lantas meminta masyarakat untuk memberikan masukan kepada KPU, apabila ditemukan hal-hal yang kurang bagus saat simulasi.

 

(Mekris Ruy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *