Sejumlah Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rote Ndao melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di empat kecamatan yang berada di Daerah Pemilihan (dapil) II Kabupaten Rote Ndao yakni Kecamatan Rote Tengah, Pantai Baru Landuleko, dan Rote Timur pada Jumat (24/01/2025).
Kunker tersebut merupakan bagian dari upaya pengawasan serta monitoring secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik pada beberapa dinas yang anggarannya bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2024, yang sudah dikerjakan dan selesai di-PHO, sehingga bisa segera digunakan.
“Kunjungan kita kali ini untuk memastikan kegiatan-kegiatan fisik mitra kita di Komisi 2 untuk beberapa dinas, ada dinas pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Kita memastikan kegiatan-kegiatan fisik yang didanai APBD tahun 2024 yang sudah dikerjakan dan sudah PHO, kalau bisa segera digunakan.” jelas Meksi Mooy seusai kunker.
Meksi Mooy yang menjabat Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao itu menyampaikan, dalam pelaksanaan monitoring ada berbagai kegiatan pelaksanaan pembangunan gedung baru pada dinas pendidikan dan kesehatan yang memang sudah selesai dibangun namun masih ada sejumlah perbaikan dalam masa pemeliharaan.
“Tadi kita ke Rote Tengah, Pantai Baru, Landuleko, dan Rote Timur, di situ ada berbagai kegiatan yang dilakukan. Ada pembangunan Pustu, ada rehab dan bangun baru gedung sekolah baik SD maupun SMP. Yang terkahir kita di SMP 1 Rote Timur memang semua itu sudah selesai tinggal dalam masa pemeliharaan, tetapi ada hal-hal yang perlu untuk diperbaiki karena mungkin faktor cuaca.” ungkap Meksi mooy.
Khusus untuk Dinas Pariwisata, Meksi Mooy menegaskan agar dalam penggunaan dana pemeliharaan, juga ada perhatian terhadap pengelolaan destinasi wisata laut mati sehingga bangunan yang ada tidak mubazir.
Meksi Mooy juga menegaskan, dirinya juga memaklumi jika dalam pelaksanaan kegiatan fisik tentu ada yang kurang namun perlu segera dibenahi oleh dinas terkait dalam masa pemeliharaan.
Meksi Mooy juga menyampaikan, setelah kunjungan kerja pihaknya akan melakukan rapat dengan mitra kerja untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang sudah mereka temui di lapangan agar diinventarisasi untuk masuk dalam renja OPD di tahun 2026.
“Untuk dinas kesehatan, semua kegiatan aman semua. Kegiatan rata-rata berjalan dengan baik, hanya ada kekurangan-kekurangan karena mungkin faktor kita manusia. Karena mungkin kegiatan pelaksanaannya setelah selesai, ada juga faktor alam atau cuaca juga sehingga ada kerusakan-kerusakan, tapi ini masih dalam masa pemeliharaan jadi kita sudah sampaikan ke dinas yang kurang-kurang itu agar segera dibenahi oleh pihak ketiga maupun pengguna anggaran kegiatan tahun ini.” jelas politisi Partai Golkar itu.
Meksi Mooy juga menjelaskan, untuk perhatian terhadap SD Hutu, setelah mereka ikuti pemberitaan di media, memang sejak dari tahun 2024 itu sudah viral sehingga pihak Komisi 2 DPRD Rote Ndao sudah turun langsung dan mendapat penjelasan dari pihak Dinas Pendidikan.
“Kami sudah dapat penjelasan dari pihak dinas, memang setiap tahun dalam usulan dinas itu ada tetapi kemudian pertimbangan dari pemerintah pusat itu seperti apa, sehingga setiap tahun itu mereka tidak mendapat alokasi anggaran untuk pembangunan SD Hutu itu dari DAK. Tapi kita akan coba berkoordinasi dengan dinas agar mendapat perhatian itu mungkin dari dana DAU, dana yang bebas penggunaannya. Kalau dana-dana yang sudah fiks penggunaan itu penentuan lokasi kegiatan dari pusat itu kita tidak bisa intervensi. Tapi bagaimanapun kami terus berusaha untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan agar SD Hutu ini mendapat perhatian karena memang kondisi bangunan itu atapnya sudah dibongkar.” jelas Meksi Mooy.
Diketahui turut hadir dalam kunker tersebut 5 orang Anggota Komisi B DPRD Rote Ndao yakni Wakil Ketua Komisi Jufry Laela, Sekretaris Komisi Falen Haning, Firlot pelokila, Yunus panie, dan Veky Boelan, serta Sekretaris DPRD Rote Ndao, Benyamin Koemesah bersama Staf.
(Mekris Ruy)