Para siswa kelas X di SMAN 2 Fatuleu Barat (Fatbar), Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT menggelar pameran hasil Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Sabtu (11/11/2023) pagi. Sejumlah 12 produk dari kegiatan P5 bertema kewirausahaan yang sudah dilaksanakan sejak awal semester ganjil tahun pembelajaran 2023/2024 itu dipamerkan di lorong depan beberapa kelas.
Produk yang dipamerkan antara lain keripik pisang dengan beberapa varian rasa, keripik singkong, stik rasa kelor, es buah, minyak kelapa, dan minyak urut. Para siswa yang diorganisir dalam 11 kelompok sesuai sebaran tempat tinggal itu memberi nama yang unik pada produk yang mereka pamerkan. Misalnya, minyak urut ‘Nona Fatuleu’, minyak kelapa ‘Namodale’, es buah ‘Goyang Lidah’, keripik pisang ‘Bikin Ngiler’, keripik pisang ‘Menggoda’, dan nama lain semacam.

Semua produk yang dibuat dari potensi lokal itu dijual dengan harga Rp5 ribu hingga Rp50 ribu. Keripik pisang, keripik singkong, stik kelor, dan es buah dijual dengan harga Rp5 ribu. Minyak urut ‘Nona Fatuleu’ yang berbahan dasar minyak kelapa dengan beberapa ramuan tradisional dijual Rp15 ribu untuk setiap botol berukuran 75 ml. Sementara minyak kelapa ‘Namodale’ yang dikemas dalam botol berukuran 1,5 liter dijual dengan harga Rp50 ribu.
Belum lewat setengah jam setelah pameran digelar, semua produk sudah habis terjual. Habis dibeli para siswa kelas XI dan XII. Beberapa siswa kelas X juga ikut membeli produk yang dijual kelompok lainnya. Kepala SMAN 2 Fatuleu Barat, Ambrosius Jamon bersama para guru juga ikut membeli. Beberapa guru bahkan membeli dalam jumlah banyak, sebagai ‘ole-ole’ untuk keluarga di rumah.

Laksanakan P5 Bertema Kewirausahaan
SMAN 2 Fatuleu Barat baru mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar pada tahun pembelajaran 2023/2024. Sesuai arahan pelaksanaan kurikulum merdeka belajar, siswa kelas X yang ada di 2 kelas mulai melaksanakan kegiatan P5 bertema kewirausahaan sejak awal semester ganjil tahun ini. Ada 3 tema kegiatan P5 untuk siswa kelas X pada tahun pembelajaran 2023/2024 ini. Sesuai kalender kegiatan sekolah, 2 tema yang lain akan dilaksanakan setelah kegiatan P5 bertema kewirausahaan selesai dikerjakan.
Kegiatan P5 bertema kewirausahaan sudah mulai dilaksanakan sejak September 2023. Sesuai modul proyek yang dikembangkan tim fasilitator P5 SMAN 2 Fatuleu Barat, kegiatan 154 jam pembelajaran itu akan selesai dilaksanakan pada minggu ketiga November 2023. Setelah pembuatan produk dan pameran (penjualan) sejak Jumat hingga Sabtu (10-11/11/2023), para siswa dalam tiap kelompok, difasilitasi guru pendamping, akan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap hasil pembuatan dan penjualan produk.

Para siswa dalam tiap kelompok akan melaporkan keuntungan, maupun kerugian, dari hasil penjualan produk untuk kemudian dibandingkan dengan proposal kegiatan yang sudah mereka buat dan presentasikan sebelumnya.
Sejak awal, kegiatan P5 bertema kewirausahaan ini memang diarahkan untuk membentuk siswa mengenali potensi ekonomi lokal melalui proses observasi lingkungan yang dilakukan oleh mereka sendiri, kemudian bekerjasama untuk mendesain rencana proyek hingga membuat produk yang memiliki nilai jual dari potensi lokal yang ada.
Bentuk Tim Kewirausahaan Sekolah
Kepala SMAN 2 Fatuleu Barat, Ambrosius Jamon saat apel selepas jam sekolah pada Sabtu (11/11/2023) siang mengapresiasi para siswa kelas X yang sudah selesai membuat dan memasarkan produk olahan potensi lokal sesuai proposal proyek yang sudah dibuat dan dipresentasikan oleh mereka beberapa waktu sebelumnya.
Ambrosius meminta para siswa dan guru pendamping agar, sesuai jadwal dan alur kegiatan P5, segera melakukan evaluasi untuk berhitung untung rugi, termasuk refleksi proses yang sudah dijalani dan diskusi rencana tindak lanjut.
“Nanti lakukan evaluasi untuk hitung keuntungan. Ini sebenarnya sudah mengarah pada perkara bisnis. Karena bicara bisnis itu omong keuntungan. Itu bagian dari semangat kewirausahaan sesuai kegiatan P5 yang kita jalankan saat ini.” kata Ambrosius.
Ambrosius menyampaikan, kemungkinan dalam rencana tindak lanjut dari kegiatan P5 bertema kewirausahaan yang sudah berjalan saat ini, sekolah akan membentuk tim kewirausahaan sekolah agar ide proyek yang sudah dilaksanakan para siswa terus dilanjutkan sehingga potensi pisang yang ada di kebun sekolah bisa dimanfaatkan.
“Kita akan bentuk tim kewirausahaan sekolah agar pisang yang kita miliki tidak lagi dijual gelondongan. Tinggal kita atur di waktu tertentu, tim kewirausahaan sekolah olah pisang yang sudah ada.” tutup Ambrosius.
Sukses selalu untuk proyek P5