Sejumlah pelajar kelas X E dan X F di SMAN 1 Taebenu, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang pada Jumat (08/03/2024) menampilkan tarian oko mama dan tarian bonet di depan para guru pembimbing sebagai bagian dari kegiatan pameran hasil Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema kearifan lokal yang sudah mereka laksanakan sejak semester lalu.
Pelajar dari 2 kelas yang terbagi dalam 4 kelompok itu secara bergiliran tampil memeragakan kreasi tarian mereka. Mereka riuh dan seru setiap kali ada kelompok yang hendak tampil ataupun menyelesaikan penampilannya. Meski arenanya bukan sebuah panggung, hanya ruangan laboratorium IPA, diiringi musik yang ritmenya dinamis, tiap kelompok secara atraktif tampil berlenggak-lenggok sesuai pola gerakan tarian mereka. Terlihat gagah dan cantik, para siswa dalam tiap kelompok menari dalam balutan busana daerah.
Rosmeri Boru Tarigan, guru SMAN 1 Taebenu yang merupakan Koordinator P5 tema kearifan lokal kepada media ini selepas kegiatan menyampaikan, sesuai skenario pelaksanaan kegiatan P5 yang mereka rancang, para pelajar di tiap kelas sudah berusaha mempelajari budaya dan adat mereka sejak semester lalu dalam kegiatan P5 bertema kearifan lokal sehingga pameran hasil dari proyek tersebut adalah peragaan tarian daerah dalam balutan busana daerah yang ide dan segala persiapannya diatur sendiri oleh para pelajar.

Rosmeri menyampaikan, para pelajar dalam tiap kelompok diarahkan oleh dirinya bersama rekan-rekan guru pendamping untuk menggali, mempelajari, dan memahami budaya lokal agar ikut mencintai dan melestarikan budaya di Tanah Timor khususnya di Baumata, Kecamatan Taebenu di tengah perkembangan teknologi informasi yang berpotensi menggerus rasa cinta pada budaya sendiri.
Melihat antusiasme para siswa untuk memeragakan tarian dan menampilkan busana daerah mereka, Rosmeri mengakui, dirinya sangat senang dan mengapresiasi semangat para siswanya yang menunjukkan minat untuk ikut melestarikan budaya daerah.
Rosmeri berharap para siswa tetap konsisten mempertahankan sikap mereka dalam merawat dan melestarikan budaya daerah di waktu-waktu mendatang.
Senada dengan Rosmeri, Kepala SMAN 1 Taebenu, Vinsensius Sasi melalui Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Fransiskus Seda juga mengapresiasi anak-anaknya karena bisa menampilkan tarian sekaligus memeragakan busana daerah dengan luar biasa.
Fransiskus menilai penampilan anak-anaknya yang luar biasa menunjukkan bahwa mereka bisa menggali pemahaman budaya daerah untuk mengembangkan dan menampilkannya dengan baik sebagai usaha untuk ikut melestarikan warisan budaya daerah.
Fransiskus juga berharap anak-anaknya bisa menggali lebih banyak budaya daerah mereka untuk dikembangkan menjadi kreasi tarian budaya yang baru sehingga makin menambah kekayaan budaya daerah yang sudah ada.
(Simon Seffi)