Sejumlah pengurus dan anggota Badan Pembantu Pelayanan (BPP) Klasis Fatuleu Barat (Fatbar) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) telah diperhadapkan dan diutus pada Minggu (21/04/2024) untuk terlibat dalam pelayanan dan program pemberdayaan jemaat di wilayah pelayanan Klasis Fatbar.
Ibadat perutusan dan perhadapan yang dipimpin Pendeta Melky Joni Ulu, M.Th. itu berlangsung di Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Silo Nauen, Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat.
Pendeta Melky yang sehari sebelumnya bersama sejumlah pendeta dari Majelis Sinode GMIT memberi pembekalan kepada para pengurus dan anggota BPP Klasis Fatbar itu dalam pengantar khotbahnya yang bertema ‘Membalikkan Harapan yang Sirna’ menyampaikan, keberadaan gereja dan organisasi GMIT terus berhadapan dengan sejumlah persoalan dan tantangan tetapi terus ada dalam penyertaan Tuhan sehingga terus bertumbuh dan berkembang hingga saat ini.
Mantan Ketua Klasis Amfoang Utara yang kini menjabat Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Komisi Teologi dalam kepengurusan Majelis Sinode GMIT itu menjelaskan, sesuai konteks firman Tuhan yang terambil dalam Kitab Injil Lukas Pasal 7 ayat 11-17, jemaat Tuhan yang terus bertumbuh dan berkembang menggambarkan bahwa jemaat sementara berhadapan dengan kenyataan yang menunjukkan bahwa Allah terus bekerja untuk kebaikan manusia hingga saat ini.
Karena itu, khotbah Pendeta Melky, kenyataan bahwa Allah yang terus berbuat baik itu harus mendorong manusia untuk terus berbuat baik dan saling menopang sebab, kondisi dalam pelayanan di tingkat jemaat saat ini menunjukkan ada banyak anggota jemaat yang sebenarnya sudah mati secara rohani meskipun masih hidup secara fisik.
Pendeta Melky menyampaikan, Allah yang berbuat baik itu juga bekerja melalui manusia dengan melibatkan banyak pihak sehingga sejalan dengan konsep teologis bahwa Allah juga merendahkan dirinya agar selain sama dengan manusia, juga terus hadir di tengah-tengah jemaat.
“Allah merendahkan diri dan hadir di tengah jemaat karena kita sering tertatih-tatih dalam kelemahan kita. Tetapi keadaan kita yang lemah dan terbatas itu mestinya membuat kita terharu karena melihat kenyataan bahwa Allah ternyata hadir dan merendahkan dirinya untuk terlibat membantu kita. Karena itu, kita semua yang terlibat dalam pekerjaan pelayanan Tuhan harus selalu berusaha agar tetap rendah hati, tidak menyombongkan diri, dan selalu mengandalkan Tuhan Allah dalam setiap pekerjaan pelayanan kita.” khotbah Pendeta Melky.
Dalam khotbahnya, Pendeta Melky juga menekankan sejumlah poin sesuai konteks bacaan Firman Tuhan untuk dilaksanakan oleh para pengurus dan anggota BPP Klasis Fatbar diantaranya, harus bisa menolong, menopang, dan menghidupkan sesamanya yang mati secara rohani.
Pendeta Melky menegaskan, sesuai teladan yang ditunjukkan Yesus dalam interaksinya bersama janda di Nain yang bisa diasosiasikan sebagai keadaan jemaat yang lemah dan tidak berdaya, para pengurus dan anggota BPP Klasis Fatbar juga harus berusaha untuk memberdayakan jemaat yang lemah dan tidak berdaya dalam berbagai kegiatan dan program pelayanan.