Sejumlah warga Desa Dulipali, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT memblokir ruas jalan jurusan Larantuka-Maumere pada Jumat (18/10/2024) pagi.
Potongan kayu dan ban bekas mereka hampar merintangi ruas jalan. Aksi warga yang mayoritas dari mereka adalah ibu rumah tangga itu menyebabkan arus kendaraan roda dua dan empat sempat terhambat. Puluhan kendaraan roda dua dan empat dari jurusan Larantuka dan Maumere sempat terhambat sekira 20 menit.
Kepada media ini salah satu ibu menyampaikan, mereka terpaksa harus memblokir jalan agar ada perhatian dari pemerintah untuk membersihkan badan sungai yang berada tepat di gunung belakang kampung mereka.
Ibu itu menjelaskan, badan sungai tersebut telah tertutup material batu dan pasir saat erupsi gunung lewotobi tahun lalu sehingga aliran air saat musim hujan langsung masuk dan merusak kampung mereka.
“Kami sudah sampaikan ke pemerintah. Mereka sudah pernah datang dan janji mau tangani tapi sampai sekarang belum kerjakan. Padahal sudah 2 tahun kami kebanjiran. Tahun ini baru mulai hujan saja kakak lihat itu banjir sudah masuk. Makanya kami protes dengan cara begini saja.” jelasnya.
Pantauan media, jalan kembali mereka buka setelah Agus Fay, salah satu anggota Polsek Wulanggitang mendatangi lokasi dan meminta warga untuk menghentikan aksi mereka.
“Kakak-kakak semua saya mohon ada pengertian karena ini jalan umum, ada anak sekolah kita yang mau ke sekolah, ada juga warga dari tempat lain yang mungkin punya urusan mendesak jadi saya minta segera buka. Jangan blokir jalan begini karena kita menghambat urusan banyak orang.” imbau Agus.
Meski beberapa ibu rumah tangga berkeras agar jalan tetap diblokir sampai ada pihak Pemerintah Kabupaten Flotim turun ke lokasi aksi, akses jalan akhirnya dibuka oleh Agus dibantu sejumlah warga.