Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Putera NTT asal Kabupaten TTS yang kini menjabat Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, NTT pernah mendapat pengakuan dan penghargaan setelah berhasil mengatasi krisis kekeringan air di lebih dari 50 titik di Indonesia (pada waktu itu) dengan menggunakan 108 Pompa Hidrolik Ram buatannya.
Penghargaan tersebut tidak hanya datang dari pimpinan TNI AD, tetapi juga tercatat dalam Rekor MURI pada 27 Januari 2015 lalu. Hal tersebut menjadi bukti prestasi luar biasa Kolonel Simon Petrus Kamlasi dalam menghadapi tantangan air yang melanda daerah-daerah di Indonesia, khususnya di NTT.
Dalam wawancara dengan Rhey Natonis, wartawan media halaman8.com yang berada dalam 1 jaringan perusahaan media bersama nttpos.com, Kolonel Simon Petrus Kamlasi menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas pemasangan pompa pada sejumlah titik di wilayah NTT antara lain di pulau Flores, Kabupaten Kupang, dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Hingga saat ini, NTT dikenal sebagai daerah yang keras dan kering, di mana air menjadi komoditas langka yang sangat berharga bagi masyarakat di sejumlah titik. Tantangan utama yang dihadapi adalah kekurangan air, terutama saat musim kemarau melanda. Berkat inovasi Pompa Hidrolik Kartika yang diciptakan oleh Kolonel Simon Petrus Kamlasi, ternyata masalah tersebut mulai teratasi.
Kolonel Simon Petrus Kamlasi yang lahir di TTS pada 14 April 1975 bertekad kembali ke kampung halamannya untuk mengatasi masalah kekeringan yang telah lama menghantui masyarakat. Kolonel Simon Petrus Kamlasi telah mengabdikan dirinya untuk membantu mengatasi masalah air di TTS.
Pengabdian Kolonel Simon Petrus Kamlasi tidak hanya diakui oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh pimpinan TNI AD. Sebanyak 13 pompa hidrolik telah dipasang di daerah-daerah terpencil di NTT, dan saat ini sudah tercatat 1345 titik yang tersebar di seluruh tanah air.
Dukungan masyarakat terhadap inovasi Kolonel Simon Petrus Kamlasi sangat besar. Mereka turut serta dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan, sebagai wujud partisipasi mereka dalam mengatasi masalah air yang telah lama melanda daerah mereka.
Kisah pengabdian Kolonel Simon Petrus Kamlasi mengajarkan kita tentang kekuatan tekad, inovasi, dan kerja sama dalam mengatasi masalah yang kompleks. Ia membuktikan bahwa dengan semangat yang kuat dan tekad yang bulat, tidak ada yang tidak mungkin untuk meraih perubahan yang positif, bahkan di tengah tantangan seberat apapun.
Dengan terus mengembangkan teknologi dan kerja sama yang baik antara TNI AD dan masyarakat, diharapkan masalah kekeringan air di NTT dan daerah-daerah lainnya dapat terus teratasi, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
(Rhey Natonis)