Difasilitasi oleh pihak Dinas Pariwisata Provinsi NTT, puluhan warga Ngada yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) Kota Kupang pada Kamis (30/05/2024) lalu menampilkan tarian Ja’i Laba Go saat menjemput kedatangan sejumlah turis asing yang berasal dari Eropa, Amerika, Australia dan Jepang.
Berbalut busana daerah lengkap dengan atribut, seperti pedang bagi penari laki-laki, maupun atribut lainnya, mereka menari dalam iringan alat musik tradisional gong (yang disebut Laba Go) menyambut para turis yang datang dengan Kapal Pesiar National Geographic Orion.
Pemandu acara kepada para turis menjelaskan mengenai makna tarian Ja’i Laba Go. Tarian Ja’I Laba Go, jelas pemandu acara dalam bahasa inggris, menampilkan keceriaan masyarakat Bajawa dalam ritual adat seperti, syukuran telah dibukanya kebun baru, syukuran telah dibangun rumah baru, syukuran telah dibangunnya desa baru, dan syukuran telah dibangunnya tiang kurban di tengah-tengah kebun desa yang disebut dalam bahasa setempat sebagai ngadhu.
“Tarian Ja’i juga dilakukan pada saat penjemputan pahlawan yang hendak pulang dari perang, atau penjemputan tamu kehormatan, seperti pada hari ini untuk penjemputan kedatangan wisatawan terhormat.” jelas pemandu acara.
Selain menjelaskan nama kostum dan atribut yang digunakan para penari, pemandu acara juga menjelaskan, sebelum tarian ja’i dilaksanakan, selalu ada sesepuh adat laki-laki yang mengucapan sangaza, yaitu sapaan kepada leluhur atau tamu, sesuai dengan momentumnya.
Sesuai informasi yang diperoleh media ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Noldy Pellokila bersama sejumlah stafnya ikut hadir menerima para turis. Turut hadir sejumlah pengurus IKADA Kota Kupang antara lain, Ketua IKADA Dr. Siprianus Radho Toly , Wakil Ketua 2 Kons Nu Nay, Anggota Dewan kehormatan Anton Ngaja Leza dan Drs. Nikolaus Nono Ago.
Media ini juga mendapatkan informasi dari Wakil Ketua 2 IKADA Kota Kupang, Kons Nu Nay bahwa tarian Ja’i Laba Go juga akan ditampilkan untuk menyambut rombongan turis yang lain pada 19 Juni dan 21 Juli 2024, sementara dua minggu mendatang pada 22 Juni nanti, tarian kreasi Ja’i Laba Go juga akan ditampilkan di Polda NTT dalamm rangka perayaan Hari Bhayangkara.
Kons mengungkapkan, dirinya bersama para pengurus IKADA Kota Kupang sangat berterima kasih kepada pihak Dinas Parekraf NTT dan pihak terkait yang sudah beberapa kali mempercayai IKADA Kota Kupang dalam mengisi kegiatan pada sejumlah hajatan dengan menampilkan Tarian Ja’i Laba Go dan tarian daerah etnik lain di NTT.
Bagi Kons, keberadaan kelompok penari dari berbagai etnik di NTT saat ini sudah menjadi modal dan kekayaan seni budaya masyarakat NTT, serta warisan seni budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan di era sekarang sehingga dirinya juga mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Parekraf maupun Pemerintah Kota Kupang yang telah beberapa kali memberi kesempatan tampilnya atraksi seni budaya oleh IKADA dan komunitas etnik lain dalam sejumlah hajatan.
Karena itu Kons menegaskan, dirinya bersama teman-teman pengurus IKADA juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang karena selain telah memberi kesempatan agar generasi milenial bisa meniru bahkan mewujudkan ekspresi seni budaya daerah masing-masing, apresiasi pemerintah terhadap ekspresi seni budaya berbagai etnik di NTT ternyata ikut menguatkan spirit satu dalam keanekaragaman seni budaya dalam membangun Kota Kupang dan NTT dalam simpul seni dan budaya.