Guna meningkatkan literasi guru dan peserta didik, SMA Swasta Efata SoE membangun kolaborasi dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten TTS menggelar workshop pengembangan perpustakaan berbasis konvensional maupun digital.
Workshop tersebut bertujuan untuk meningkatkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kegiatan tersebut berlangsung di sekolah setempat pada Selasa – Rabu, 27-28 Februari 2024.
Kepala SMA Efata SoE, Abiatar O. Kune, kepada media ini menyampaikan, kegiatan workshop yang dilakukan terkait dengan pengembangan perpustakaan berbasis digital maupun konvensional karena berdasarkan raport mutu pendidikan, nilai mereka masih rendah sehingga workshop perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan sebab, perpustakaan yang menarik dan nyaman akan memberi dampak bagi pengembangan kebiasaan membaca.
Abiatar Kune juga berharap melalui kegiatan workshop tersebut ada perubahan terkait dengan pengembangan perpustakaan yang ada sehingga ke depan, pelayanan terkait dengan perpustakaan yang masih rendah bisa meningkat.
“Selaku kepala sekolah saya berharap dengan adanya kegiatan ini ada tindak lanjut sehingga perpustakaan sekolah yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik, selain itu juga akan diadakan pojok baca atau sudut baca di setiap ruang kelas masing-masing.” harap Abiatar.
Abiatar Kune juga mengimbau kepada semua warga sekolah yang ada agar dapat memanfaatkan setiap bahan bacaan yang ada di perpustakaan dengan baik, lebih jauh dari itu terutama para peserta didik mampu memahami setiap bahan bacaan yang telah dibaca, serta mampu menuangkan dalam bentuk tulisan maupun karya lain yang positif.
“Saya mengimbau kepada semua guru, peserta didik, dan saya sendiri sebagai kepala sekolah agar ada kolaborasi yang baik, sehingga hal yang ingin dicapai bersama bisa terwujud, terutama dalam upaya pengembangan literasi melalui perpustakaan yang ada.” imbau Abiatar.
Sementara itu, Ketua yayasan pendidikan Efata SoE, Aba L. Anie, S.H., M.Si, menyambut baik serta memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah menggelar kegiatan workshop pengembangan perpustakaan baik secara konvensional maupun berbasis digital.
Aba Anie menyampaikan, sebagai organ yayasan, pihaknya menyambut baik kegiatan workshop pengembangan perpustakaan secara konvensional maupun berbasis digital yang dilakukan oleh pihak sekolah sebab hal positif yang diperoleh yakni pihaknya mendapat motivasi, bukan saja kepada para guru dan peserta didik, tetapi juga untuk pihak yayasan sehingga mampu bekerja sama dengan komite sekolah beserta orang tua peserta didik guna memberikan perhatian dalam rangka pengembangan perpustakaan di sekolah.
Aba Anie juga meminta kepada pihak sekolah agar menindaklanjuti kegiatan workshop yang diikuti selama dua hari tersebut.
“Kami berharap setelah kegiatan ini para guru, peserta didik, dan tenaga kepustakaan saling bekerja sama untuk menindaklanjuti hal-hal yang harus dilakukan yaitu pemanfaatan ruang perpustakaan dengan baik, menyediakan pojok baca atau sudut baca di masing-masing kelas, serta hal lain yang perlu ditingkatkan.” harap Aba Anie.
Aba Anie Juga berharap terkait dengan rencana tindak lanjut tersebut pada guru maupun peserta didik dapat bekerja sama untuk memulai dengan hal -hal kecil, jika itu dapat terlaksana dengan baik maka pengembangan perpustakaan di sekolah akan berjalan dengan baik.
“Bagi kami inti dari kegiatan ini bukan yang terlaksana selama dua hari ini, tetapi yang terpenting dari kegiatan selama dua hari ini yaitu tindak lanjut, karena itu kita harus memulai dengan hal-hal kecil yang kita mampu lakukan. Untuk setiap permulaan itu memang sulit, tetapi lebih sulit jika tidak memulai.” kata Aba Anie.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Kabid Infokom FTBM Provinsi NTT, Robertus Fahik, S. Fil. , M.Si, Google Master Trainer, Dedy Pratama Nubatonis, S.Pd, dan Ketua Forum TBM Kabupaten TTS, Lefinus Asbanu, S.Pd.
(Tim)