Warga masyarakat Desa Letneo merasa sangat senang lantaran air sumur bor milik Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Provinsi NTT akhirnya dapat digunakan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Letneo, Mariana Tahu, S.Pd di lokasi sumur bor tepatnya di Pisil saat mendampingi tim teknis P2AT Nani Here pada hari Selasa tanggal 27 Pebruari 2024.
Ia menjelaskan sejak menjabat sebagai Kepala Desa Letneo, dirinya sudah berpikir dan berusaha agar sumur bor yang dikerjakan pada tahun 2017 dan tidak berfungsi sejak tahun 2020 lalu harus digunakan oleh masyarakatnya.
Dalam perjalanan waktu tepatnya tanggal 15 Agustus 2023 ada tim pemeliharaan rutin dari Satker P2AT Provinsi NTT tiba di lokasi untuk melakukan pembersihan dan pengecetan pada bak air dan rumah tempat tersimpannya perlengkapan alat kontol.
Mariana mengaku saat mendapat masukan dari tim, dirinya mendengar bahwa kalau air mau difungsikan maka dirinya harus bertemu dengan pimpinan Satker di Kupang agar tim tehnik bisa datang untuk memperbaikinya.
Atas masukan tersebut, maka Mariana berangkat ke Kupang pada hari kamis tanggal 22 Pebruari 2024 dan berhasil bertemu dengan Pimpinan Satker P2AT Pak Jhoni Doga.
Dirinya bersyukur karena pada saat pertemuan tersebut Jhoni Doga merespon dan langsung menelpon tim teknis yang sementara bekerja di Atambua Kabupaten Belu sehingga pada hari Selasa pagi tanggal 27 Pebruari 2024 tim teknis atas nama Nani Here tiba di lokasi dan memperbaikinya dan air pun langsung keluar.
Karena itu Mariana menyampaikan terima kasih kepada kepala Satker P2AT Kupang yang telah merespon kebutuhan masyarakat nya, karena memang sangat membutuhkan air tersebut.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim tehnik Nani Here yang meskipun sibuk bekerja di Atambua saat ini, namun masih meluangkan waktu untuk datang ke Desa Letneo dan berhasil memperbaiki sumur bor yang sejak tahun 2020 air tidak bisa difungsikan karena ada gangguan tehnik.
Kepada masyarakat Desa Letneo, Mariana yang adalah mantan guru di SMPN Fatumfaun itu menghimbau agar tetap dan harus menjaga sumur bor tersebut secara bersama-sama sehingga tidak rusak lagi.
(Agustinus Efu)