Beda Pendekatan pada Ujian Sekolah

US Berbasis Kertas dan Digital

AmarasiSelatan,-NTTPos.com.- Hari ini, Selasa (22/4) seluruh Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Kupang memulai penyelenggaraan Ujian (akhir) Sekolah. Sebanyak 179 unit sekolah baik negeri maupun swasta menyertakan peserta didik di kelas IX dalam ujian ini.

Dua di antara 179 unit sekolah itu ada di desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan. SMP Swasta Kristen 1 Amarasi Selatan dan UPTD SMP Negeri 3 Amarasi Selatan. Kepada media ini, dua orang Kepala Sekolah bercerita tentang penyelenggaraan ujian sekolah.

Kepala SMP Swasta Kristen 1 Amarasi Selatan, Loreta Batmaro menyampaikan bahwa sebanyak 14 orang peserta didik disertakan dalam ujian sekolah tahun ini. Mereka menggunakan pendekatan berbasis kertas, sekalipun di sana ada alat bantu penangkap jaringan internet. Ternyata alat ini sedang mengalami kerusakan.

“Kami masih manual, pak. Alat bantu yang tersedia sedang rusak. Sekalipun baik tetapi mengaksesnya masih belum maksimal. Maka, kami memilih menggunakan pendekatan kertas.” demikian keterangan Kepala SMP Swasta Kristen 1 Amarasi Selatan.

Sementara itu, Kepala UPTD SMP Negeri 3 Amarasi Selatan, Mikhael Baok menyampaikan pemanfaatan alat bantu yang diberikan oleh Kementerian Digital dan Informasi. Sebanyak 10 orang peserta ujian menggunakan chromebook dalam ujian ini.

“Puji Tuhan alat yang dipasang Bakti kami coba fungsikan dalam keterbatasan peserta didik. Kami harus dapat memanfaatkannya. Beberapa orang yang tidak memiliki androit kami berikan chromebook. Hari kedua kami berencana menggunakan 10 unit chromebook.” kata Mikael Baok.

Pada kedua kepala sekolah terdapat satu pergumulan yang sama yakni, menurunnya angka peserta didik masuk sekolah. Hal ini terjadi bukan karena putus sekolah, namun angka kelahiran di dalam masyarakat. Lulusan tiga unit sekolah dasar di desa Nekmese biasanya menyebar pada dua unit sekolah menengah pertama yang ada, di samping itu ada pula yang keluar dari wilayah desa, memilih untuk melanjutkan ke kota kecamatan atau ke kota Kupang. (*hb*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *