NttPos- Sabu Raijua- Kabupaten Sabu Raijua merupakan sala satu kabupaten yang memiliki musim semi arit. Yang mana musim kering atau musim kemarau lebih panjang dari pada musim basah atau musim hujan.
Musim kering akan berlangsung selama 9 (sembilan) bulan dan musim basah hanya berlangsung selama 3 (tiga) bulan.
Berangkat dari kondisi tersebut, pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Sabu Raijua, Simon Petrus Dira Tome dan Dominikus Dadi Lado berjanji akan melakukan inovasi di bidang pertanian lahan kering dengan menerapkan teknologi irigasi tetes di Sabu Raijua.
Pasalnya dengan inovasi ini, pihaknya ingin para petani tidak hanya panen di musim hujan tapi juga akan panen di musim kemarau sehingga hasil pertanian para petani di Sabu Raijua akan meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Simon Petrus Dira Tome saat berkampanye di kelurahan Limaggu, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis 14 November 2024 malam.
“Lewat teknologi irigasi tetes ini petani akan panen di musim kemarau karena sistem irigasi tetes ini hemat air dan cocok untuk dikembangkan terutama dimusim kemarau dan di daerah kering atau daerah sulit air seperti di daerah kita ini” ujar Simon
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa pihaknya memiliki target pengelolaan lahan minimal 10 hektar per desa/kelurahan .
“Kita punya target minimal per desa/kelurahan itu ada 10 hektar lahan kering yang akan dikelolah dengan teknologi irigasi tetes ” Ujarnya
Pria yang akrab disapa Mariwu ini mengatakan bahwa terobosan ini digagas selain untuk meningkatkan hasil pertanian dan Pendapatan para petani , juga sebagai langkah strategis dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sabu Raijua .
Mengapa demikian? Karena Menurut Simon , setiap desa dengan target 10 hektar, Pemda akan merekrut tenaga kerja satu orang per hektar ditambah dengan dua orang penyuluh dan satu orang teknisi sehingga ada 13 orang yang akan bekerja di sektor ini .
“Lewat program ini kita akan buka lapangan pekerjaan, karena nanti tiap desa kita akan rekrut tenaga kerja untuk bantu para petani” ucapnya
Ketua DPD II Partai Golkar Sabu Raijua itu merinci bahwa jika satu desa mempekerjakan 13 orang tenaga kerja, sementara kabupaten Sabu Raijua memiliki 63 Desa/kelurahan maka ada 819 orang masyarakat Sabu Raijua yang akan bekerja di sektor ini.
Dengan program ini kata mantan Wakil Ketua DPRD kabupaten Sabu Raijua itu, pihaknya berharap tidak ada lagi petani yang menganggur di musim kemarau, tidak ada lagi serjanah pertanian maupun sejarah biologi yang menganggur.
“Ini bukan hanya omong-omong , ini sudah kita kerjakan dan hasilnya sudah kita panen, kita mencoba berkolaborasi dengan PT Nataga Raihawu Industri (NRI) untuk percontohan” pungkasnya