Bagi banyak warga Fatuleu Barat, menyebut nama SMA Negeri 2 Fatuleu Barat (Smandu Fatbar) yang berdiri di kaki bukit Oepao, Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat akan mengarahkan ingatan mereka pada keberadaan Paduan Suara (PS) yang sering disebut PS Smandu Fatbar di sekolah tersebut.
Sejak enam tahun terakhir, PS yang seluruh anggotanya adalah warga Smandu Fatbar ini ikut terlibat melantunkan pujian bagi kemuliaan Tuhan dalam berbagai kegiatan ibadat di wilayah Fatuleu Barat. Dalam beberapa kegiatan perayaan natal ekumene (natal bersama antar denominasi gereja) di tingkat desa Poto di desa tempat gedung Smandu Fatbar berdiri, pada beberapa kegiatan perayaan natal oekumene tingkat kecamatan, termasuk dalam beberapa kebaktian peneguhan nikah beberapa guru Smandu Fatbar, PS Smandu Fatbar selalu tampil dengan beberapa lagu pujian. Beberapa lagu kebangsaan dan lagu daerah juga pernah dinyanyikan dalam perayaan HUT RI di tingkat kecamatan Fatuleu Barat beberapa tahun terakhir ini.
Tampil dengan formasi suara yang terdiri dari Sopran, Alto, Tenor, dan Bas, atau biasa disebut suara 1, suara 2, suara 3, dan suara 4, penampilan PS Smandu Fatbar selalu memukau. Kemampuan semua personilnya untuk memadukan tiap jenis suara yang berbeda notasi ini menjadikan setiap lagu yang dinyanyikan terdengar merdu. Kadang, lagu pujian tertentu terasa lembut membelai hati sehingga melunturkan air mata siapapun yang tersentuh. Tak jarang, terdengar aplaus panjang pendengar bahkan dalam suasana kebaktian sekalipun.
Tak lepas dari perpaduan suara yang apik, dirigen yang memimpin setiap penampilan PS Smandu Fatbar juga menuai perhatian. Gerakan tangan dan bahasa tubuhnya yang hidup mengikuti irama dan ritme setiap lagu memberi warna tersendiri pada keseluruhan penampilan PS Smandu Fatbar. Gerakan tangannya, sorot matanya, bahasa tubuhnya, segala yang berasal darinya ketika memimpin dan memberi tanda tertentu pada para penyanyi menjadi tontonan tersendiri. Asyik dan memukau.
Adalah Yohanes Babang, S.Pd.,Gr., dirigen yang memimpin PS Smandu Fatbar saat tampil bernyanyi. Tidak hanya saat tampil dan memukau, dirigen yang mengajar di Smandu Fatbar sejak tahun 2015 ini juga memimpin saat para personil PS berlatih di sekolah.
Awalnya, guru Fisika yang akrab disapa Pak Jack ini bekerjasama dengan Ambrosius Jamon, S.Pd (kepala SMAN 2 Fatuleu Barat), dan Hedwidgis Ujut, A.Md, untuk melatih para guru dan siswa yang terlibat. Tahun kemarin, ketika Smandu Fatbar mendapat tambahan personil guru, datanglah Adelbertus Fina Neonub, S.Pd. yang juga memiliki kemampuan membaca not dan memainkan beberapa alat musik sehingga ikut memberi warna dalam tiap penampilan PS Smandu Fatbar akhir – akhir ini. Mereka berempat adalah pelatih PS Smandu Fatbar saat ini. Pak guru Jack yang memimpin.
Seperti kata setiap mereka yang mencintai kerja keras bahwa hasil tentu saja tidak menghianati proses, begitulah yang terjadi dibalik setiap penampilan PS Smandu Fatbar. Penampilan yang memukau, tentu saja lahir dari proses berlatih yang tidak asal. Menjelang tampil, waktu istrahat mengajar biasanya digunakan untuk berlatih. Sore hari selepas sekolah juga digunakan untuk berlatih.
Dipimpin pak guru Jack, latihan berlangsung serius. Tidak ada yang main – main. Pembawaannya yang serius dan selalu disiplin saat mengajar ikut memengaruhi jalannya latihan. Caranya melatih bernyanyi tidak lepas dari caranya saat mengajar yang tidak hanya terstruktur, tapi juga membuat pesertanya aktif, merasa terlibat dan ikut bertanggungjawab terhadap keberhasilan bersama. Hasilnya, tidak hanya memukau saat tampil, makin banyak siswa Smandu Fatbar yang mulai mengapresiasi kegiatan bernyanyi dalam bentuk PS atau koor.
Bagi banyak masyarakat Fatuleu Barat, termasuk para siswa Smandu Fatbar yang hampir semuanya adalah umat Kristen, bernyanyi koor dengan mulut yang relatif lebih terbuka dan mimik yang sangat ekspresif seperti yang sering dilakukan kelompok koor umat Katolik adalah sesuatu hal yang belum umum. Awalnya, bahkan ada banyak siswa yang terkesan lucu dan tertawa ketika menonton pak Jack dan para guru berlatih di ruang guru dengan wajah yang ekspresif dan mulut yang relatif lebih terbuka lebar. Beberapa siswa yang diajak untuk terlibat juga terkesan ogah. Saat ini, wajah mereka terlihat begitu antusias ketika melihat bapak dan ibu guru mereka berlatih. Bahkan, ada rasa bangga terlihat pada beberapa siswa yang sudah beberapa kali tampil bernyanyi koor bersama pak Jack dan para guru dalam berbagai kegiatan. Apresiasi dan pujian berbagai pihak membuktikan bahwa yang bisa bernyanyi koor ternyata memiliki kebanggaan tersendiri.
PS Smandu Fatbar seolah jadi ikon SMA Negeri 2 Fatuleu Barat di wilayah Fatuleu Barat saat ini. Tetapi, yang lebih penting sebenarnya adalah dampak positif aktifitas bernyanyi bersama bagi kualitas interaksi antar guru dalam lingkungan sekolah yang tentu saja memiliki implikasi terhadap kualitas pembelajaran bersama anak bangsa. Hampir semua guru Smadu Fatbar, termasuk beberapa yang awalnya juga hanya ikut-ikutan, kini mulai mencintai aktifitas bernyanyi koor. Saat tertentu, saat istrahat mengajar misalnya, satu dua penggal lagu terdengar dinyanyikan dengan riang. Suasana jadi cair, penuh canda dan tawa, interaksi jadi hangat. Seperti konsep resonansi dalam ilmu Fisika yang diasuhnya, Pak Guru Jack seolah menjadi penyebab adanya resonansi dalam hati warga Smandu Fatbar agar memiliki minat dan apresiasi yang besar terhadap aktifitas bernyanyi koor.
Akhirnya, bukan hanya penampilan memukau PS Smandu Fatbar di depan panggung yang harus selalu menjadi cerita menarik, di belakangnya, di balik panggung yang penuh pujian itu, di dalam lingkungan sekolah tempat anak bangsa dibentuk, canda tawa para guru yang memenuhi hari – hari saat semua berlatih bernyanyi koor adalah cerita yang sesungguhnya. Bernyanyi bersama memang selalu melembutkan hati.